Page 59 - MODUL DIGITAL ASAM BASA BERMUATAN CERITA PENDEK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KOTA SEMARANG
P. 59
Gambar 4.2 Fiksasi Kain Batik
Sumber : www.google.com
Pada proses pewarnaan batik menggunakan zat warna alami dibutuhkan
suatu proses pencelupan untuk mempertajam warna batik agar tidak mudah
luntur. Proses tersebut dikenal dengan istilah fiksasi atau modifying dye colours
(penguncian warna). Pemilihan bahan fiksasi yang digunakan nantinya akan
mempengaruhi warna akhir batik yang dihasilkan. Tahukah kalian, bahwa
dalam proses fiksasi juga digunakan bahan-bahan yang memiliki sifat asam dan
basa? Jadi, dalam proses fiksasi biasa digunakan bahan fiksasi berupa kapur
yang bersifat basa dan tunjung yang bersifat asam.
Kapur dalam proses fiksasi ditujukan untuk menghasilkan warna batik
yang muda atau cerah. Kapur yang biasanya digunakan sebagai bahan fiksasi
adalah kapur tohor (CaO). Unsur – unsur logam apabila direaksikan dengan air
akan membentuk larutan basa. Seperti diketahui, CaO merupakan suatu oksida
basa karena merupakan gabungan dari unsur logam (Ca) dan oksigen sehingga
apabila direaksikan nantinya akan membentuk larutan basa.
Tunjung dalam proses fiksasi ditujukan untuk menghasilkan warna batik
yang lebih tua atau gelap (Fakriyah, 2015). Tunjung yang digunakan dalam
proses fiksasi batik memiliki rumus kimia FeSO 4. Seperti diketahui di dalam
zat tersebut terdapat kandungan oksida asam (oksida yang berasal dari reaksi
antara unsur non logam dengan oksigen) yaitu SO 4 sehingga apabila
direaksikan dengan air nantinya akan membentuk larutan asam (Sudarmo &
Mitayani, 2014).
48 DAFTAR ISI