Page 56 - MODUL DIGITAL ASAM BASA BERMUATAN CERITA PENDEK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KOTA SEMARANG
P. 56

“Wah,  berarti  bisa  dong  ya  bahan-bahan  alami  digunakan  sebagai  bahan

                  pewarna batik, tidak melulu harus memakai bahan kimia” Timpal Aruna.
                        Bara mengulaskan senyum tipis. “Bisa Run. Tapi, dalam proses pewarnaan batik

                  menggunakan  bahan  alami  kita  juga  masih  menggunakan  beberapa  bahan  kimia
                  seperti kapur tohor yang sifatnya basa dan tunjung yang bersifat asam. Kapur tohor

                  dan  tunjung  itu  digunakan  sebagai  bahan  fiksasi  batik  yang  tujuannya  untuk
                  memperkuat  warna  dari  bahan  pewarna  alami.”  Bara  menghentikan  ucapannya.

                  Ayahnya tiba-tiba menghampiri mereka berdua dan menyerahkan dua mangkuk bakso

                  yang  masih  mengepul  panas.  Mereka  memutuskan  kembali  untuk  duduk  di  bawah
                  pohon asam jawa sembari menikmati bakso yang diberikan oleh Pak Made.

                        “Ternyata bahan alami seperti kunyit dan kulit manggis tadi banyak banget ya
                  manfaatnya,  selain  bisa  buat  indikator  alami  asam  basa  bisa  juga  dipakai  buat

                  pewarna alami batik.” Imbuh Aruna. Dia masih tidak bisa melupakan obrolan mereka
                  perihal batik.

                        “Yap,  betul.  Kecil-kecil  cabai  rawit  mereka,  haha.”  Bara  tertawa  kecil

                  menanggapi  perkataan  Aruna.  Bara  terdiam  dan  mengawasi  Aruna  yang  sedang
                  meniup-niup kuah baksonya.

                        “Jangan ditiup, Run.” Larang Bara.

                        “Hah,  apa?  Tapi  ini  masih  panas,  Bar.”  Sela  Aruna  sambil  mengaduk  kuah
                  baksonya.

                        “Iya, tapi nanti kalau H 2O ketemu CO 2 bakal jadi H 2CO 3.” Imbuh Bara.
                        Aruna  berhenti  mengaduk  kuah  baksonya  dan  menatap  Bara  bodoh.  “Gimana,

                  Bar?”
                        “Uap air.” Bara menunjuk asap yang menguar dari mangkuk bakso, “ditambah

                  sama karbondioksida nantinya bakal jadi asam karbonat. Dan itu bahaya buat tubuh,

                  Run.”
                        Aruna  menelan  ludah.  Baik,  dia  kali  ini  akan  patuh  menuruti  ucapan  Bara.

                  Angin  yang  berhembus  dan  menerpa  dedaunan  perlahan  meredam  panas  dari  kuah
                  bakso milik Aruna sekaligus mengakhiri perjalanan mereka di siang hari itu.












                                                          45                                     DAFTAR ISI
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61