Page 32 - 6. AGRIBISNIS TANAMAN BUAH KLS XII.cdr
P. 32

AGRIBISNIS TANAMAN BUAH




        3)  Secara  kimiawi  menggunakan  fungisida
          sistemik,  contoh  bahan  aktif  yang  bisa
          digunakan  adalah  benomil,  metil  tiofanat,
          karbendazim,  difenokonazol,  atau
          tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan
          aktif  klorotalonil,  azoksistrobin,  atau
          mankozeb.







                                                                         Gambar 2.9 Penyakit Powdery Mildew
                                                         (Sumber : https://www.podgardening.co.nz/powdery-mildew.html )

                                                    i)    Penyakit virus
                                                      Virus  merupakan  penyakit  yang  sangat
                                                    berpotensi menimbulkan kegagalan, terutama
                                                    pada  musim  kemarau.  Gejala  serangan
                                                    umumnya  ditandai  dengan  pertumbuhan
                                                    tanaman  yang  mengerdil,  daun  mengeriting,
          Gambar 2.8. Penyakit Downy Mildew
          (Sumber : http://herrysoenarko.blogspot.com/2009/04/  dan terdapat bercak kuning kebasah-basahan.
          downy-mildew-penyakit-embun-bulubusuk.html)
                                                    Penyakit  virus  yang  sampai  saat  ini  belum
         h)   Powdery mildew                        ditemukan  penangkalnya.  Penyakit  ini
                                                    ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain
            Penyakit  tepung  ini  disebabkan  oleh
                                                    melalui  vektor  atau  penular.  Beberapa  hama
         cendawan  Spaerotheca  fuliqinea  Schlech.
                                                    yang sangat berpotensi menjadi penular virus
         Meskipun penyakit ini kurang tersebar merata
                                                    diantaranya  adalah  thrips,  kutu  daun,  kutu
         di  seluruh  Indonesia,  tetapi  tetap  perlu
                                                    kebul,  dan  tungau.  Manusia  dapat  juga
         diwaspadai.  Gejala  diawali  dengan  bercak
                                                    berperan  sebagai  penular  virus,  baik  melalui
         bulat  kecil  berwarna  keputihan  pada
                                                    alatalat  pertanian  maupun  tangan  terutama
         permukaan  bagian  bawah  daun.  Kemudian
                                                    pada saat pemangkasan.
         bercak  akan  menyatu  dan  berkembang  ke
         permukaan  daun  bagian  atas  sehingga  daun   Cara pengendalian:
         seperti diselimuti tepung.                 Penyakit  yang  disebabkan  karena  virus  ini
         Cara  pengendalian  yang  dapat  dilakukan   tidak  ada  penangkalnya.  Namun  demikian,
         sebagai berikut :                          dapat  dicegah  penyebarannya  dengan  cara-
                                                    cara antara lain:
         1)  Lokasi  penanaman  sebaiknya  jauh  dari
           tanaman  inang,  terutama  waluh  dan    1)  Membersihkan  gulma  (karena  gulma
           mentimun.                                  berpotensi menjadi inang virus),
         2)  Secara  kimiawi  menggunakan  fungisida   2)  Mengendalikan  hama/serangga  penular
           sistemik,contoh  bahan  aktif  yang  bisa   virus,
           digunakan adalah benomil , metil tiofanat ,  3)  Memusnahkan  tanaman  yang  sudah
           karbendazim,  difenokonazol  ,  atau       terserang virus,
           tebukonazol  ,  dan  fungisida  kontak   4)  Kebersihan alat dan memberi pemahaman
           berbahan aktif klorotalonil , azoksistrobin,   kepada tenaga kerja agar tidak ceroboh saat
           atau mankozeb .                            melakukan penanganan terhadap tanaman.



                                                  24
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37