Page 22 - FullBook Keperawatan Gerontik
P. 22

Bab 1 Batasan dan Teori Penuaan                                 5


              signifikan  seiring  bertambahnya  usia  sementara  yang  lain  tetap  tajam  dan
              berkinerja baik dalam keterampilan berpikir. Akan tetapi, ada juga lansia yang
              lemah  karena  banyak  kerugian  yang  dialami  seiring  bertambahnya  usia,
              namun  yang  lain  pulih  dan  menemukan  harapan  dan  makna  meskipun
              mengalami  kerugian.  Berikut  akan  dibahas  mengenai  teori  –  teori  penuaan
              seperti  teori  biologis,  psikososial,  teori  moral/spiritual,  teori  program,  teori
              error, dan teori aktivitas tentang penuaan (Wallace, 2008; Taylor et al., 2011;
              Bonham Howe, 2014).

              1.5.1 Biological Theory /Teori Biologi

              Secara  fisik,  penuaan  dimulai  dengan  genetika,  tetapi  seiring  bertambahnya
              usia, proses biokimia dan fisiologis dalam tubuh juga berubah. Ahli biologi
              seluler dan molekuler telah mengajukan beberapa teori untuk menjelaskan apa
              yang menyebabkan penuaan. Teori biologis ini fokus kepada kepercayaan di
              mana  penuaan  atau  rentang  hidup  merupakan  sebuah  rancangan  dari
              organisme (Kane et al., 2013).
              Teori penuaan berdasarkan teori biologis dibagi menjadi dua kategori utama
              yaitu  teori  terprogram  dan  teori  kesalahan.  Teori  terprogram  menunjukkan
              bahwa  penuaan  terjadi  berdasarkan  beberapa  mekanisme  biologis  internal
              dalam  kode  genetik  kita.  Teori  kesalahan  menyebutkan  bahwa  penuaan
              disebabkan  oleh  efek  lingkungan  yang  berkepanjangan,  yang  menyebabkan
              terjadinya  kerusakan  pada  DNA,  protein  dan  sel  kita  sehingga  seiring
              berjalannya waktu, organ dan sistem tubuh memburuk dan berhenti berfungsi
              (Bonham Howe, 2014).

              Inti setiap sel berisi petunjuk genetik untuk tumbuh dan berkembang dalam
              bentuk DNA manusia. Di dalam DNA manusia ada ribuan segmen atau gen
              molekuler.  Salah  satu  peran  gen  yang  paling  penting  adalah  mengarahkan
              pembuatan protein seperti kolagen, hemoglobin, hormon, enzim, antibodi, dan
              antigen. Proses produksi protein dimulai saat enzim mengikat DNA. Hal ini
              menyebabkan untaian DNA terpisah dan bayangan cermin dari setiap untai
              direplikasi. Bayangan cermin itu disebut messenger RNA (MRNA). MRNA
              memberikan instruksi pada ribosom di dalam sel untuk membentuk berbagai
              polipeptida  asam  amino.  Asam  amino  dilepaskan  dari  sel  dalam  bentuk
              protein. Ketika sel rusak atau memburuk seiring bertambahnya usia, sel hanya
              mereplikasi dirinya sendiri melalui proses mitosis. Dalam mitosis, kromosom
              menyesuaikan diri di tengah sel. Kemudian untaian DNA terlepas dan terpisah,
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27