Page 42 - PANJUL DAN SAMIN
P. 42
hanya dirangkai dengan kabel dan balon seperti
penjelasan gurunya di sekolah saat pelajaran.
Samin juga menyiapkan tetabuhan sederhana
seperti kendang dan alat musik sederhana lainnya untuk
mengiringi lantunan takbir mengelilingi desa. Untuk
pengeras suara ya mulut mereka sendiri.
Selepas waktu isya, takbir dimulai. Mbah Kyai
Tamsir mengatur para peserta takbir yang sudah
berkumpul di depan masjid tertua di desa Panjul. Setelah
semuanya siap, takbir keliling pun dilaksanakan. Satu
persatu rombongan berjalan kaki membentuk barisan-
barisan rapi sepanjang jalan yang mengelilingi desa
mereka.
Lantunan takbir bersautan, diiringi berbagai macam
tetabungan seperti kendang, kentongan, bedug, dan
suara anak-anak yang ikut menambah suasana ramai di
sepanjang perjalanan. Malam itu merupakan malam
yang sangat istimewa untuk seluruh warga desa. Mereka
menyambut malam takbir dengan suasana hati ceria
yang mencerminkan rasa kekeluargaan dan gotong-
royong yang menjadi tradisi di desa Panjul.
Jalan-jalan di desa menjadi terang, karena dilewati
rombongan takbir yang juga membawa penerangan
berupa obor, lampu senter dan lampu petromak.
Panjul, Samin dan anak-anak kecil yang lain sangat
gembira, bersukaria sambil sesekali meneriakkan candaan
bersama rombongan anak-anak lainnya.
31