Page 65 - PANJUL DAN SAMIN
P. 65

pohonnya tetap dapat bertahan hidup. Hanya daunnya
            saja yang terlihat kemerahan atau garing.

                  Mereka  sudah  mengambil  sulur-sulur  di  samping
            pohon nangka  di belakang rumah Samin. Tanpa harus
            memanjat,  sulur  dapat  dipotong  karena  menjulur  ke
            tanah  memudahkan  anak-anak  memotongnya  dari

            pohon  induknya.  Setelah  diambil,  sulur-sulur  itu  lalu
            dipotong-potong  sedemikian  rupa,  kira-kira  setiap
            potongannya kurang lebih sekitar 4 cm.
                  Kemudian mereka juga mencari ranting yang akan

            digunakan  sebagai  ketapel.  Tentu  setelah  mendapat
            ranting  yang  bercabang  dua  yang  kedua  sisinya  sama,
            mereka  memasang  seperti  pentil  atau  karet  untuk
            penjepretnya.
                  Setelah semua siap, semua anak berkumpul di area

            kebun.  Ada  Panjul,  Samin,  Jumari,  Sugianto,  Jumari,
            Suyadi,  Sumari  dan  Sugianto.  Delapan  anak  itu  mulai
            mengatur  strategi  untuk  melawan  anak-anak  dari  gang

            utara.  Mereka  berencana  akan  menyerang  terlebih
            dahulu saat sore nanti. Mereka akan membalas serangan
            yang pernah dilakukan oleh anak-anak gang utara.
                  Beberapa  saat  setelah  mengatur  posisi  yang  akan
            digunakan saat menyerang nanti, anak-anak itu sepakat

            akan  berangkat  menuju  gang  utara.  Panjul  dan  Samin
            berada di depan sebagai pemimpin, sementara yang lain
            mengekor dari belakang.***




            54
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70