Page 163 - E- MODUL DLE
P. 163
E- Modul Dasar Listrik dan Elektronika
seperti Transistor. Istilah ―Thy- ristor‖ berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah
―Pintu‖.
Pada prinsipnya, Thyristor yang berterminal tiga akan menggunakan arus/tegangan
rendah yang diberikan pada salah satu kaki terminalnya untuk mengendalikan aliran
arus/tegangan tinggi yang melewati dua terminal lainnya. Sedangkan untuk Thyristor
yang berterminal dua yang tidak memiliki terminal kendali (GATE), fungsi
saklarnya akan diaktifkan apabila tegangan pada kedua terminalnya
mencapai level tertentu . Level tegangan yang dimaksud tersebut biasanya disebut dengan
Breakdown Voltage atau Breako- ver Voltage. Pada saat dibawah tegangan
breakdownnya, kedua kaki termi- nal tidak akan mengaliri arus listrik atau berada di posisi
OFF.
Jika dibandingkan dengan Transistor, Thyristor yang didedikasi sebagai Komponen
Saklar ini akan dapat berfungsi lebih baik. Hal ini dikarenakan Transistor memerlukan
tegangan/arus yang tepat untuk mengoperasikan fungsi saklarnya, jika tegangan/arus yang
diberikannya tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan maka Transistor tersebut
akan berada diantara keadaan ON dan OFF. Saklar yang berada diantara keadaan ON dan
OFF bukanlah suatu saklar yang baik. Berbeda dengan Transistor, Thyristor dirancang
untuk hanya berada di dua keadaan yaitu keadaan ON atau keadaan OFF saja.
Dalam aplikasinya, Thyristor banyak digunakan di perangkat atau rangkaian-
rangkaian elektronika seperti Pengendali Daya, Timer, Osilator, peredam cahaya,
pengendali kecepatan motor listrik dan lain sebagainya.
Ada beberapa komponen yang termasuk thyristor antara lain adalah komponen-
komponen thyristor yang dikenal dengan sebutan SCR (silicon controlled rectifier),
TRIAC dan DIAC.
Gambar 106. Struktur Thyristor
138