Page 5 - Barisan Aritmatika - Mula Tua - 4183111064
P. 5
d. Sisipan
Pada suatu barisan aritmetika dapat disisipan beberapa bilangan antara tiap dua suku yang
berurutan, sehingga bilangan semula bersama-sama dengan bilangan yang disisipkan tersebut
membentuk barisan aritmetika baru.
Misalnya :
Pada barisan 2, 11, 20 disisipkan 2 buah bilangan antara tiap dua suku yang berurutan
sehingga membentuk barisan aritmetika baru
Barisan aritmetika semula 2, 11, 20
? ? ? ?
Barisan aritmetika baru 2, , , 11, , , 20
Perhatikan bahwa suku pertama barisan aritmetika yang baru sama dengan suku pertama
barisan semula, yaitu a = 2, sedangkan suku ke-4 adalah 11, sehingga
U 4 = 11
a + (4 – 1) b’ = 11 ( b’ menyatakan beda barisan yang baru)
2 + 3b’ = 11
3b’ = 9
b’ = 3
Jadi, barisan aritmetika yang baru adalah 2, 5, 8, 11, 14, 17, 20
Dengan analogi cara di atas diperoleh,
Jika antara dua suku yang berurutan dari suatu barisan aritmetika disisipkan k buah bilangan,
sehingga terbentuk barisan aritmetika baru, maka berlaku
b’ = dengan b’ adalah beda barisan aritmetika baru
b adalah beda barisan aritmetika semula
k adalah banyaknya bilangan yang disisipkan
CONTOH 5
Diketahui barisan aritmetika 3, 19, 35, … dan antara tiap dua suku yang berurutan disisipkan
3 buah bilangan sehingga terbentuk barisan aritmetika baru
a. Tentukan beda barisan aritmetika baru!
b. Tentukan suku ke-10 dari barisan aritmetika baru!
Jawab:
a. Dari barisan aritmetika 3, 19, 35, … diperoleh suku pertama a = 3 dan
beda b = 19 – 3 = 16
Dengan menggunakan rumus sisipan untuk k = 3, maka diperoleh
b’ =
b’ =
b’ = 4
Jadi, beda barisan aritmetika baru adalah 4.
5
Barisan dan Deret Aritmetika

