Page 5 - bahan ajar sistem ekskresi
P. 5
(3) Ujung Saraf
Ujung saraf merupakan salah satu bagian sel saraf yang mengirimkan
informasi dari lingkungan luar. Di dalamnya terdapat berbagai reseptor
(penerima rangsangan), seperti reseptor sentuhan, reseptor tekanan,
reseptor sakit, dan reseptor suhu.
(4) Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat kulit memiliki bentuk pipa tergulung yang tumbuh
memanjang dari epidermis hingga dermis. Pada pangkal kelenjarnya
banyak dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari
darah pada kapiler, ke ringat dikeluarkan melewati saluran keringat
dan pori-pori pada permukaan kulit. Keringat yang dikeluarkan
mengandung sebagian besar air dalam bentuk larutan garam anorganik
(misalnya sodium klorida) dan sejumlah kecil materi organik seperti
urea. Karena keringat mengandung sisa metabolisme, seperti urea,
maka kulit tersebut disebut juga organ ekskresi.
(5) Kelenjar Minyak
Kelenjar minyak berada di samping kantung rambut. Kelenjar ini
menghasilkan minyak yang disebut sebum. Sebum menahan air masuk
ke dalam rambut dan epidermis. Selain menahan air, kelenjar minyak
juga menjaga kelenturan epidermis dan melindunginya dari bakteri.
c. Hati (hepar)
Pada tubuh manusia, hati merupakan kelenjar besar yang memiliki peranan
penting dalam sistem organ. Hati terletak pada bagian kanan di atas rongga
perut (otot diafragma). Beratnya sekitar 1,5 kg atau 3-5% dari total berat tubuh
kita. Pada bagian luar hati terdapat suatu selaput tipis yang dinamakan selaput
hati (kapsula hepatis). Darah disuplai ke dalam hati melalui dua pembuluh
yaitu arteri hati dan vena porta hepatis. Arteri hati membawa darah dengan
kandungan oksigen dari jantung. Sedangkan vena porta membawa darah yang
mengandung sari makanan dari usus halus. Selain berperan dalam proses
pencernaan makanan, hati juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Zat yang
dikeluarkan dari hati adalah cairan empedu. Cairan empedu merupakan cairan
berwarna hijau kebiruan yang berfungsi dalam mencerna makanan berlemak.
ini disimpan dalam suatu bagian yang disebut kantung empedu. Zat-zat yang
terkandung dalam cairan empedu yakni garam mineral, pigmen (bilirubin dan
biliverdin), kolesterol, fosfolopid, dan air. Di dalam hati terdapat sel yang
berfungsi merombak sel darah merah yang sudah tua dan rusak. Sel yang
demikian dinamakan sel histiosit.
Sel darah merah yang tua dan rusak di dalam hati sekitar lebih dari 10 juta sel.
Dalam proses perombakannya, hemoglobin (Hb) dipecah menjadi zat besi (Fe),
hemin, dan globin. Zat besi akan diambil dan di simpan dalam hati, yang
selanjutnya dikembalikan ke sumsum tulang sehingga terbentuk eritrosit baru.
Globin akan dibentuk menjadi Hb baru. Sementara hemin dipecah menjadi
bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu
dikeluarkan ke usus 12 jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna
5