Page 26 - MODUL SUHU DAN KALOR
P. 26
Ketiga hal itu saling berkaitan, berhubungan dan dapat berubahubah. Adapun hubungan-
hubungan yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:
Hubungan tekanan gas (P) dan volume gas (V) dengan suhu
gas (T) tetap yang disebut proses isotermis. Hasil eksperimen Robert Boyle disimpulkan
sebagai hukum Boyle, dapat dinyatakan sebagai berikut:”Pada suhu konstan, tekanan gas
berbanding terbalik terhadap volume”
Secara matematis dinyatakan sebagai berikut:
P = konstanta atau P. V = konstanta
V
Sehingga berlaku: P1. V1 = P2. V2
Dengan:
P = tekanan gas (N/m ; pascal =Pa)
2
V = volume gas (m )
3
Hubungan volume gas (V) dan suhu gas (T) dengan tekanan gas (P) tetap yang disebut proses
isobaris. Hasil eksperimen Charles disimpulkan sebagai hukum Charles, dapat dinyatakan
sebagai berikut:
”Pada tekanan konstan, volume gas dengan massa tertentu sebanding dengan suhu
mutlaknya”.
Secara matematis dinyatakan sebagai berikut:
V = C. T atau V = C
T
Sehingga berlaku: V1 = V2
T1 T2
Dengan:
3
V = volume (m )
T = suhu mutlak (K)
C = konstanta
Hubungan tekanan gas (P) dan suhu gas (T) dengan volume gas (V) tetap yang disebut proses
isokhoris atau isovolume.
Hasil eksperimen Gay Lussac disimpulkan sebagai hukum Gay Lussac, dapat dinyatakan
sebagai berikut: ”Pada volume konstan, tekanan gas dengan massa tertentu sebanding
dengan suhu mutlaknya”.
Secara matematis dinyatakan sebagai berikut:
P = C. T atau P = C
T
Sehingga berlaku: P1 = P2
T1 T2