Page 23 - MODUL SUHU DAN KALOR
P. 23

Termokopel
                        Bila dua logam yang berbeda jenisnya (terutama berbeda pemuaiannya) disentuhkan, maka saat
                 suhu berubah timbul gaya gerak listrik (ggl). Besarnya ggl yang timbul bergantung pada selisih suhu kedua

                 titik sambung dan jenis pasangan logam. Perhatikan gambar di bawah ini.








                        Besarnya ggl yang terjadi dimanfaatkan untuk pengukuran suhu pada termokopel, yang susunannya
                 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.










                        Elektromotansi termal diukur dengan potensiometer yang  harus diletakkan jauh dari sistem yang
                 suhunya akan diukur.    Sambungan patokan diletakkan dekat dengan sambungan uji   dan terdiri dari dua

                 hubungan ke kawat tembaga yang dipertahankan pada suhu lebur es. Sambungan patokan terdiri atas dua
                 hubungan yang  satu  menghubungkan  A  dengan  tembaga dan  yang  satu lagi  menghubungkan B  dengan
                 tembaga. Kedua hubungan itu dibuat konstan pada suhu yang disebut suhu patokan.

                        Sifat termometrik pada termometer ini adalah gaya gerak listrik (ggl) yang dapat diukur dengan
                 potensiometer. Besaran ini dikaliberasi dengan mengukur elektromotansi termal pada berbagai suhu yang
                                                                        0
                 diketahui, dengan sambungan patokan dijaga tetap pada suhu 0 C. Kisaran daerah suhu yang diukur suatu
                 termokopel  bergantung  pada  bahan  yang  digunakan.  Termokopel  platina,  10%rodium/platina  berkisar
                                     0
                        0
                 antara 0 C sampai 1600 C. Yang sering dipakai adalah termokopel yang salah satu hubungannya terbuat
                 dari platina murni dan yang satu lagi 90% platina dan 10% radium. Keuntungan termokopel terletak pada
                 cepatnya mencapai kesetimbangan termal dengan sistem yang akan diukur suhunya. Jadi termokopel dapat
                 mengikuti perubahan suhu dengan cepat tetapi tidak begitu cermat seperti termometer hambatan platina.

                 Pengukuran suhu pada termokopel dirumuskan sebagai berikut:
                 T(ε ) = 273,16 K   …………………………………… (15)
                                         εtr
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28