Page 28 - MODUL SUHU DAN KALOR
P. 28
suhu cairan logam di pabrik pengelolaan logam. Di dunia industri, selain pirometer
hambatan, dikenal juga yang disebut pirometer
optik (optical pyrometer). Dan pengukuran suhu pada pirometer optik dirumuskan sebagai
berikut:
T(I) = 273,16 K. I
It
Termokopel
Prinsip kerja termometer ini adalah berdasarkan perubahan gaya gerak listrik (ggl) sebagai
fungsi dari perubahan suhu. Besarnya ggl yang terjadi dimanfaatkan untuk pengukuran
suhu. Dan pengukuran suhu pada termokopel dirumuskan sebagai berikut:
T(ε ) = 273,16 K. ε
εtr
Termometer Hambatan Listrik
Prinsip kerja termometer ini adalah dengan cara menempelkan termometer pada
permukaan zat yang suhunya akan diukur atau diletakkan dalam lubang yang digurdi untuk
maksud itu. Biasanya hambatan diukur dengan mempertahankan arus tetap yang besarnya
diketahui dalam termometer itu dan mengukur beda potensial kedua ujung hambat dengan
pertolongan potensiometer yang sangat peka. Dan pengukuran suhu pada termometer
hambatan listrik dirumuskan sebagai berikut:
T(R) = 273,16 K. R
R t
2. Perubahan dimensi/ukuran (panjang,luas, dan volume) suatu zat jika diberi
kalor/panas, maka zat tersebut mengalami:
erubahan suhu (mengalami kenaikan suhu)
pemuaian/ekspansi (mengalami pertambahan ukuran)
Besarnya pertambahan ukuran/dimensi benda ditentukan oleh:
ukuran benda mula-mula
jumlah kalor yang diberikan.
3. Pemuaian adalah perubahan ukuran suatu benda akibat perubahan suhu yang terjadi
pada benda tersebut. Hal ini disebabkan adanya gerak partikel yang terjadi di dalam zat
yang saling bertumbukkan.