Page 24 - MODUL SUHU DAN KALOR
P. 24
Termometer Hambatan Listrik
Hambatan listrik dari logam akan bertambah apabila suhu logam naik. Sifat ini yang dipakai sebagai
dasar kerja thermometer hambatan listrik. Jika termometer hambatan listrik berbentuk kawat halus yang
panjang, biasanya kawat itu dililitkan pada kerangka tipis untuk menghindari regangan berlebihan ketika
kawat mengerut pada waktu dingin.
Dalam keadaan khusus, kawat itu dapat dililitkan pada atau dimasukkan dalam bahan yang suhunya
akan diukur. Dalam kisaran suhu rendah, termometer hambatan sering kali terdiri atas hambatan radio dan
terbuat dari komposisi karbon dan kristal germanium yang didoping dengan arsenik dan dimasukkan dalam
kapsul tertutup berisi helium. Termometer ini dapat ditempelkan pada permukaan zat yang suhunya akan
diukur atau diletakkan dalam lubang yang digurdi untuk maksud itu. Biasanya hambatan diukur dengan
mempertahankan arus tetap yang besarnya diketahui dalam termometer itu dan mengukur beda potensial
kedua ujung hambat dengan pertolongan potensiometer yang sangat peka. Rangkaian yang sering dipakai
untuk maksud itu ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.
Arus dibuat tetap dengan cara mengatur hambatan geser sehingga beda potensial kedua ujung
hambat baku yang terpasang seri dengan termometer, seperti terlihat pada potensiometer pemonitor,
tetap sama. Termometer hambatan platina dapat dipakai untuk pekerjaan yang sangat cermat dalam
0
0
kisaran antara -253 C sampai 1200 C. Pengukuran suhu pada termometer hambatan listrik dirumuskan
sebagai berikut:
T(R) = 273,16 K. R ………………………………… (15)
Rtr
C. Rangkuman Kegiatan Belajar 2
1. Perubahan dimensi/ukuran (panjang,luas, dan volume) suatu zat jika diberi kalor/panas,
maka zat tersebut mengalami: