Page 62 - Samisanov 15 OK
P. 62

Kelas  saya  bagi  menjadi  empat  kelompok,  dengan  jumlah
            setiap  kelompok  sembilan  orang.  Mereka  kemudian  membuat
            telepon  plastik  terlebih  dahulu  sebelum  mempraktikan  model
            pembelajaran pesan berantai. Setelah peserta didik selesai membuat
            telepon plastik kemudian guru meminta supaya peserta didik pergi
            ke  lapangan  (ke  luar  kelas)  untuk  mempraktikan  model
            pembelajaran.  Hal  ini  dilakukan  oleh  guru  karena  model
            pembelajaran pesan berantai membutuhkan tempat yang luas.
                    Aturan  dalam  model  pembelajaran  ini,  pertama,  setiap
            kelompok  yang  sudah  dibentuk  oleh  guru  kemudian  mengambil
            undian yang sudah disiapkan oleh guru. Undian ini digunakan untuk
            mengetahui  lawan  main  dari  setiap  kelompok.  Kelompok  dengan
            nomor undi satu akan bertemu dengan kelompok nomor undi tiga,
            sedangkan kelompok dengan nomor undi dua akan bertemu dengan
            kelompok  nomor  undi  empat.  Dalam  satu  sesi  permainan  akan
            dilakukan  oleh  empat  kelompok  sekaligus.  Setiap  pemenang
            kemudian akan bertemu pada babak final. Guru memberikan reward
            berupa ballpoint satu pak untuk pemenang utama.
                    Cara  memainkan  pesan  berantai  dengan  media  telepon
            plastik  ini  yaitu,  guru  menyiapkan  materi  sesuai  dengan
            pembelajaran. Guru meminta setiap kelompok untuk memilih satu
            peserta  didik  untuk  menjadi  wakil  dalam  menyampaikan  materi
            pembelajaran dalam bentuk pesan yang sudah disiapkan oleh guru.
            Waktu pelaksanaan penyampaian pesan berantai dilakukan selama
            lima menit. Kelompok yang dapat menyusun pesan dengan lengkap
            dan benar kemudian menjadi pemenang.
                    Dalam  percobaan  aplikasi  model  pembelajaran  pesan
            berantai ini tidak semulus jalan tol dan tanpa hambatan. Saya sebagai
            guru  baru  merasa  gugup,  dan  tidak  dapat  mengendalikan  peserta
            didik yang kemudian merasa asik bermain sendiri. Tidak hanya itu,
            rasa  takut  juga  membelenggu  karena  tujuan  pembelajaran  yang
            mungkin tidak dapat tercapai. Ya, begitulah rasa hatiku saat itu. Saat
            mencoba  mengembangkan  model  pembelajaran  baru.  Saat  masih
            menjadi guru baru.



                       Kumpulan Artikel INOFATIF
        62
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67