Page 126 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 126

Temuan dan Analisis                                                                                                                                                                                    Temuan dan Analisis





                penjelasan Indonesia  darurat narkoba, angka prevalensi pengguna  narkotika,                                             pendekatan yang cenderung menyoal ketahanan diri secara umum (dan outdated),
                perkembangan jenis narkotika dan perundangannya, dan absennya keluarga sebagai                                           dan belum menukik ke konteks penyalahgunaan narkotika, bahkan lebih spesifik lagi
                faktor pendorong penyalahgunaan dan kondisi peredaran gelap narkotika. Materi                                            untuk konteks anak muda. Hal ini cukup disayangkan bukan hanya karena persoalan

                belum  menyentuh  substansi  aspek-aspek  yang  mendorong  seseorang  terjerat                                           anak  muda  benar-benar  perlu  ditangani  secara  anak-muda-sentris  lebih  khusus,
                dalam lingkar hitam penyalahgunaan  dan pengedaran  gelap narkotika, serta apa                                           melainkan berlimpahnya kajian-kajian terdahulu soal ini yang sudah banyak menjadi

                saja yang umumnya ‘dipamerkan’ pengedar sehingga audiens memiliki gambaran                                               terlewatkan begitu saja.  Padahal, kita bisa membangun dari pilihan-pilihan yang
                                                                                                                                                                    164
                dan mempersiapkan diri secara kritis dalam menghadapinya.                                                                ada tersebut.

                      Sayangnya,  dalam  materi  ini  tidak  ditemukan  gambaran  kondisi-kondisi                                              Kemudian, dengan berbekal pada dua faktor psychological demand dan social
                psikologis  yang mendorong seseorang menggunakan  narkotika dimana pada                                                  supply di bagian sebelumnya, kita bisa melihat persoalan-persoalan pada medium
                saat itu terjadi perdebatan narasi yang diberikan oleh pengedar atau teman saat                                          sosialisasi/edukasi dari BNN.  Dalam video yang dimuat di YouTube, terdapat tiga

                mempersuasi dengan  narasi untuk  menolak penyalahgunaan  narkoba. Selain  itu,                                          video yang bisa dibilang judgemental dengan mengatakan “Nggak Keren”, bahkan,
                materi paparan juga tidak memberikan solusi seperti pelatihan ketrampilan hidup                                          di salah satu video terdapat stereotipisasi busana tertentu (jaket jumper dan topi
                praktis yang berguna saat menghadapi masalah atau mengambil keputusan sehingga                                           terbalik sebagai pergaulan buruk rawan narkoba). Tentu saja, memang benar adalah

                bisa  mempersuasi seseorang untuk  tidak  menggunakan  narkotika. Pasalnya,                                              tidak keren (cool) menggunakan narkoba. Namun ketiga video ini belum berusaha
                dukungan terhadap keterampilan hidup ini berkorelasi positif terhadap kemampuan                                          menempatkan diri pada perspektif anak muda, soal bagaimana menghadapi

                seseorang  dalam  menghadapi  tekanan  sosial  sehari-sehari  seperti  ajakan  teman                                     permasalahan harian mereka yang mendepresikan, yang mencemaskan, dan yang
                untuk menggunakan narkotika.       162                                                                                   membuat mereka rentan melihat bahwa reward yang dijanjikan narkoba akan lebih

                      Dengan  keempat contoh  ini  harapannya  dapat tergambar secara umum                                               tinggi  ketimbang  reward  tidak  menyalahguna. Ketimbang  mengajak anak muda
                mengenai  persoalan dalam strategi pendekatan BNN  ke masyarakat,  khususnya                                             mempertanyakan mengapa mereka  harus ‘keren’—yi. suatu kategori rekognisi
                anak  muda.  Perspektif  yang  human-centred  masih  perlu  ditingkatkan.  Para                                          dengan  standar orang lain, ketiga video ini  justru menjadi  stressor baru dengan

                perancang program sosialisasi perlu mulai untuk  menggunakan  standpoint  anak                                           memberi standar lain tentang ‘keren’. Padahal, tekanan untuk  menjadi keren itu
                muda  dan  tantangan-tantangan  harian  mereka  yang  berpotensi  menekan—mulai                                          sendiri sudah banyak dibuktikan dalam penelitian-penelitian di mana-mana sebagai
                                                                                                                                                                                                                                165
                dari pertemanan, orang tua, dan  juga  permasalahan ekonomi, untuk  menyebut                                             permasalahan serius yang selalu menghantui citra (self-image) diri anak muda.
                beberapa. Namun demikian, perkembangan terkini yang cukup melegakan adalah
                bahwa  di  internal  BNN  sendiri  sudah  disadari  persoalan-persoalan  ini,  dan  juga

                sudah dilakukan upaya untuk memperbaikinya. Hal ini bisa dilihat dengan dirilisnya
                Panduan Indeks Ketahanan Diri Remaja pada Agustus 2020 yang lalu.
                                                                                             163
                      Dalam panduan tersebut, selain pemaparan temuan indeks, terdapat arahan
                rekomendasi  untuk  perumusan  kampanye  anti-narkotika  yang  lebih  persuasif,
                                                                                                                                      164   Dewi et al., “Self-resilience model of drug initiation and drug addiction (A structural equation model approach)”; Vera P. Zeleeva dan
                memberikan pilihan,  lebih  aspiratif  dan  tidak  terkesan kaku.  Panduan  ini  bisa                              Tatyana N. Petrova, “Prevention of addictive behavior based on the formation of teenagers’ resilience,” International Journal of Environmental
                                                                                                                                   and Science Education 11, no. 8 (2016): 2015–23; Janna Cousijn, Maartje Luijten, dan Sarah W. Feldstein Ewing, “Adolescent resilience to
                dikatakan sebagai satu langkah perbaikan yang patut diapresiasi. Namun demikian,                                   addiction: a social plasticity hypothesis,” The Lancet Child and Adolescent Health 2, no. 1 (2018): 69–78; David S. Yeager, Ronald E. Dahl, dan
                                                                                                                                   Carol S. Dweck, “Why Interventions to Influence Adolescent Behavior Often Fail but Could Succeed,” Perspectives on Psychological Science 13,
                sedikit catatan dari penelitian ini, yaitu bahwa panduan ini masih dirumuskan dengan                               no. 1 (2018): 101–22; EL Rawas, Amaral, dan Hofer, “Social interaction reward: A resilience approach to overcome vulnerability to drugs of
                                                                                                                                   abuse”; Katherine Rudzinski et al., “Is there room for resilience? A scoping review and critique of substance use literature and its utilization of
                                                                                                                                   the concept of resilience,” Substance Abuse: Treatment, Prevention, and Policy 12, no. 1 (2017): 1–35.
                                                                                                                                      165   Caterina Fiorilli et al., “Predicting adolescent depression: The interrelated roles of self-esteem and interpersonal stressors,” Fron-
             162   Rosmala Dewi et al., “Self-resilience model of drug initiation and drug addiction (A structural equation model approach),” Archives   tiers in Psychology 10, no. MAR (2019): 1–6; Hye Young Yun dan Sandra Graham, “Too tough at the top: Using latent class growth analysis
          of psychiatry research 56, no. 1 (2020): 5–18; Hamed Ekhtiari et al., “Neuroscience-informed psychoeducation for addiction medicine: A neuro-  to assess cool status during middle school,” Journal of Adolescence 75, no. January (2019): 47–52; Alvin Thomas, Wizdom Powell Hammond,
          cognitive perspective,” in Progress in Brain Research, vol. 235 (Elsevier B.V., 2017), 239–64.                           dan Laura P. Kohn-Wood, “Chill, be cool man: African American men, identity, coping, and aggressive ideation,” Cultural Diversity and Ethnic
             163   Direktorat Informasi dan Edukasi Deputi Bidang Pencegahan BNN, Panduan Indeks Ketahanan Diri Remaja.            Minority Psychology 21, no. 3 (2015): 369–79.


            112     Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)                                                                               Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   113
                                                                                                                                                                                  Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
                    Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131