Page 121 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 121

Temuan dan Analisis                                                                      Temuan dan Analisis





 adiksi, bagian rehabilitasi di sana menggunakan staf biasa yang tidak memiliki kualifikasi   SDM di lapangan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Di sini, BNN bisa mengambil
 khusus selain pengalaman berinteraksi dengan pecandu, “yang penting telaten dan bisa   peran  dalam  menyediakan  SDM  maupun  pelatihan-pelatihan  untuk  memberikan
 memotivasi.” Fenomena menarik lainnya soal konselor adiksi adalah yang kami temukan   pengetahuan  kenarkotikaan  (know-what),  keterampilan dalam menangani persoalan

 saat berdialog  dengan  lembaga  rehabilitasi  swasta  atau  yang  dikelola  oleh  lembaga   terkait kenarkotikaan (know-how), dan tak kalah pentingnya adalah menginduksi mindset
 swadaya masyarakat di daerah (di Yogyakarta, di Sambas, dan di Cikarang) adalah banyak   dan komitmen untuk mewujudkan ketahanan dan pertahanan aktif untuk cegah-edar itu

 yang merekrut eks-penyalahguna dan eks-pengedar yang sudah berhenti untuk menjadi   sendiri (know-why).
 pendamping. Benar bahwa pendekatan yang terbaik, bisa jadi, dilakukan oleh mereka
 yang  punya  pengalaman  yang  sama di  dunia  narkotika  ilegal.  Namun  yang  menjadi

 kekhawatiran adalah di kesehariannya dalam mendampingi; para eks ini tidak memiliki   7.4.3. Problem Pendekatan ke Masyarakat
 keterampilan  khusus  untuk  menangani  klien  pecandu,  sehingga  bukan  tidak  mungkin
 mereka hanya akan berpegang pada soft skills dalam memotivasi dan menjadi sahabat.   Di  bagian  sebelumnya  sudah  disampaikan  bagaimana pandangan  yang  dominan

 Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian serius adalah para petugas keamanan,   di masyarakat  dalam melihat permasalahan narkotika cenderung  bermasalah karena
 baik itu di lapas, di bandara, bahkan polisi. Salah satu perwakilan PT. Angkasa Pura II,   menderita  apa  yang  disebut  bias-bias  “orang  sehat”  dan  “orang  baik-baik”  sehingga

 Medan, misalnya menceritakan bagaimana para petugas Avsec (keamanan bandara) hanya   cenderung  simplistis  dan  moralis dalam melihat  persoalan. Bukannya  efektif  dalam
 dilatih  untuk  mendeteksi  bahan-bahan  yang  mengancam  keselamatan  penerbangan,   mencegah anak muda dan masyarakat dari pengaruh dan bujukan untuk menyalahguna,

 “tidak  paham  bentuknya  narkoba  seperti  apa,  mendeteksi  narkoba  itu  bagaimana;  ..   ia justru malah memperkuat stigmatisasi dan stereotipisasi. Permasalahannya kemudian,
 Kalau untuk narkoba petugas Avsec ini sebetulnya nggak paham apa bedanya pil narkoba   dari  perspektif  Pertahanan  Aktif  yang  sudah  dirumuskan,  sejauh  mana  pendekatan-
 misalnya, dengan pil lain yang bukan narkoba.” 159  Di lapas pun demikian, seperti yang   pendekatan BNN ke masyarakat sudah mampu meningkatkan ketahanan dan pertahanan

 kami dengar keluhannya dari Rutan Pontianak dan Lapas Narkotika Pakem, Yogyakarta.   diri dari persuasi dan social supply narkotika yang marak, khususnya di kalangan anak
 Para petugas umumnya tidak memiliki pengetahuan mengenai bentuk dari obat-obatan   muda?

 narkotika  itu.  “Petugas  disini  juga  ada  keterbatasan pengetahuan  akan  jenis  narkoba,   Dua hasil survei mengenai penyalahgunaan narkotika yang dilaksanakan oleh BNN
 karena tidak pernah melihat secara langsung bentuk ganja, sabu ataupun jenis lainnya.   pada 2016 dan pada 2019 bisa dijadikan pintu masuk untuk menjawab pertanyaan ini.
                                                                                                             160
 Selama ini pengecekan hanya dilakukan secara manual kasat mata, jika lewat x-ray kopi   Pada survei pertama, ditemukan bahwa sebenarnya 80% masyarakat Indonesia sudah

 dan gula bentuknya sama jadi sulit dibedakan. Sehingga dirasa perlu diikutsertakan dalam   memiliki pengetahuan akan risiko dan bahaya narkotika, tapi tetap saja penyalahguna
 program pelatihan atau diklat.”   narkotika  tinggi.  Tiga  tahun  kemudian,  pada  survei  kedua,  ditemukan  bahwa  dari

 Masih  banyak  lagi  lainnya  yang  kami  jumpai  di  lapangan  saat  berbicara  soal   keseluruhan  pengguna  kelompok  umur  pemuda  dan  mahasiswa yang  dijadikan
 keterbatasan SDM. Selain soal konselor dan psikolog adiksi dan pengetahuan di kalangan   responden, sebanyak lebih dari 50% dari mereka mengetahui dampak buruk narkotika
 petugas keamanan, banyak juga kebutuhan untuk mereka yang ahli di bidang kenarkotikaan   yang mereka sempat gunakan—tapi toh tetap saja menggunakan. Dari sini saja bisa kita

 untuk menjadi narasumber (selain dari BNN) di daerah. Banyak juga kebutuhan akan SDM   lihat bagaimana pendekatan BNN ke masyarakat ternyata belum berbuah hasil ketahanan
 khusus yang paham soal narkoba dan juga terampil dalam menyusun program-program   dan pertahanan diri terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika.

 sosialisasi, menjadi fasilitator, dst. agar tidak monoton. Beberapa mengakali keterbatasan   Sebenarnya yang menarik—dalam artian ironis—dari kedua temuan survei ini
 ini dengan insiatif belajar sendiri, seperti yang dilakukan oleh Kepala KPLP Pakem dalam   bukanlah  angkanya.  Melainkan  justru  rekomendasinya  yang  seakan  terputus  dari
 mempelajari  perilaku  dan  gerak-gerik  napi  dalam  menyembunyikan  barang  bukti.   temuannya.  Maksudnya,  kedua  temuan  di  atas  menunjukkan  bahwa  tidak  terbukti

 Terlepas dari itu, masih ada keterbatasan secara sistem untuk bisa memperlengkapi SDM-

               160   BNN dan Pusat Penelitian Kesehatan UI, “Hasil Survei Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Pada Kelompok Pelajar
 159   Tim Riset Active Defense BNN-UBJ, Sumatera Utara, Medan - FGD Kelompok 1 (090820), 2020.  dan Mahasiswa Di 18 Provinsi Tahun 2016”; BNN dan LIPI, “Survei Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2019.”


 106  Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   107
                                                           Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
 Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126