Page 120 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 120

Temuan dan Analisis                                                                                                                                                                                    Temuan dan Analisis





          adiksi, bagian rehabilitasi di sana menggunakan staf biasa yang tidak memiliki kualifikasi                               SDM di lapangan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Di sini, BNN bisa mengambil
          khusus selain pengalaman berinteraksi dengan pecandu, “yang penting telaten dan bisa                                     peran  dalam  menyediakan  SDM  maupun  pelatihan-pelatihan  untuk  memberikan
          memotivasi.” Fenomena menarik lainnya soal konselor adiksi adalah yang kami temukan                                      pengetahuan  kenarkotikaan  (know-what),  keterampilan dalam menangani persoalan

          saat berdialog  dengan  lembaga  rehabilitasi  swasta  atau  yang  dikelola  oleh  lembaga                               terkait kenarkotikaan (know-how), dan tak kalah pentingnya adalah menginduksi mindset
          swadaya masyarakat di daerah (di Yogyakarta, di Sambas, dan di Cikarang) adalah banyak                                   dan komitmen untuk mewujudkan ketahanan dan pertahanan aktif untuk cegah-edar itu

          yang merekrut eks-penyalahguna dan eks-pengedar yang sudah berhenti untuk menjadi                                        sendiri (know-why).
          pendamping. Benar bahwa pendekatan yang terbaik, bisa jadi, dilakukan oleh mereka
          yang  punya  pengalaman  yang  sama di  dunia  narkotika  ilegal.  Namun  yang  menjadi

          kekhawatiran adalah di kesehariannya dalam mendampingi; para eks ini tidak memiliki                                      7.4.3. Problem Pendekatan ke Masyarakat
          keterampilan  khusus  untuk  menangani  klien  pecandu,  sehingga  bukan  tidak  mungkin
          mereka hanya akan berpegang pada soft skills dalam memotivasi dan menjadi sahabat.                                             Di  bagian  sebelumnya  sudah  disampaikan  bagaimana pandangan  yang  dominan

                Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian serius adalah para petugas keamanan,                                     di masyarakat  dalam melihat permasalahan narkotika cenderung  bermasalah karena
          baik itu di lapas, di bandara, bahkan polisi. Salah satu perwakilan PT. Angkasa Pura II,                                 menderita  apa  yang  disebut  bias-bias  “orang  sehat”  dan  “orang  baik-baik”  sehingga

          Medan, misalnya menceritakan bagaimana para petugas Avsec (keamanan bandara) hanya                                       cenderung  simplistis  dan  moralis dalam melihat  persoalan. Bukannya  efektif  dalam
          dilatih  untuk  mendeteksi  bahan-bahan  yang  mengancam  keselamatan  penerbangan,                                      mencegah anak muda dan masyarakat dari pengaruh dan bujukan untuk menyalahguna,

          “tidak  paham  bentuknya  narkoba  seperti  apa,  mendeteksi  narkoba  itu  bagaimana;  ..                               ia justru malah memperkuat stigmatisasi dan stereotipisasi. Permasalahannya kemudian,
          Kalau untuk narkoba petugas Avsec ini sebetulnya nggak paham apa bedanya pil narkoba                                     dari  perspektif  Pertahanan  Aktif  yang  sudah  dirumuskan,  sejauh  mana  pendekatan-
          misalnya, dengan pil lain yang bukan narkoba.”         159  Di lapas pun demikian, seperti yang                          pendekatan BNN ke masyarakat sudah mampu meningkatkan ketahanan dan pertahanan

          kami dengar keluhannya dari Rutan Pontianak dan Lapas Narkotika Pakem, Yogyakarta.                                       diri dari persuasi dan social supply narkotika yang marak, khususnya di kalangan anak
          Para petugas umumnya tidak memiliki pengetahuan mengenai bentuk dari obat-obatan                                         muda?

          narkotika  itu.  “Petugas  disini  juga  ada  keterbatasan pengetahuan  akan  jenis  narkoba,                                  Dua hasil survei mengenai penyalahgunaan narkotika yang dilaksanakan oleh BNN
          karena tidak pernah melihat secara langsung bentuk ganja, sabu ataupun jenis lainnya.                                    pada 2016 dan pada 2019 bisa dijadikan pintu masuk untuk menjawab pertanyaan ini.
                                                                                                                                                                                                                                    160
          Selama ini pengecekan hanya dilakukan secara manual kasat mata, jika lewat x-ray kopi                                    Pada survei pertama, ditemukan bahwa sebenarnya 80% masyarakat Indonesia sudah

          dan gula bentuknya sama jadi sulit dibedakan. Sehingga dirasa perlu diikutsertakan dalam                                 memiliki pengetahuan akan risiko dan bahaya narkotika, tapi tetap saja penyalahguna
          program pelatihan atau diklat.”                                                                                          narkotika  tinggi.  Tiga  tahun  kemudian,  pada  survei  kedua,  ditemukan  bahwa  dari

                Masih  banyak  lagi  lainnya  yang  kami  jumpai  di  lapangan  saat  berbicara  soal                              keseluruhan  pengguna  kelompok  umur  pemuda  dan  mahasiswa yang  dijadikan
          keterbatasan SDM. Selain soal konselor dan psikolog adiksi dan pengetahuan di kalangan                                   responden, sebanyak lebih dari 50% dari mereka mengetahui dampak buruk narkotika
          petugas keamanan, banyak juga kebutuhan untuk mereka yang ahli di bidang kenarkotikaan                                   yang mereka sempat gunakan—tapi toh tetap saja menggunakan. Dari sini saja bisa kita

          untuk menjadi narasumber (selain dari BNN) di daerah. Banyak juga kebutuhan akan SDM                                     lihat bagaimana pendekatan BNN ke masyarakat ternyata belum berbuah hasil ketahanan
          khusus yang paham soal narkoba dan juga terampil dalam menyusun program-program                                          dan pertahanan diri terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika.

          sosialisasi, menjadi fasilitator, dst. agar tidak monoton. Beberapa mengakali keterbatasan                                     Sebenarnya yang menarik—dalam artian ironis—dari kedua temuan survei ini
          ini dengan insiatif belajar sendiri, seperti yang dilakukan oleh Kepala KPLP Pakem dalam                                 bukanlah  angkanya.  Melainkan  justru  rekomendasinya  yang  seakan  terputus  dari
          mempelajari  perilaku  dan  gerak-gerik  napi  dalam  menyembunyikan  barang  bukti.                                     temuannya.  Maksudnya,  kedua  temuan  di  atas  menunjukkan  bahwa  tidak  terbukti

          Terlepas dari itu, masih ada keterbatasan secara sistem untuk bisa memperlengkapi SDM-

                                                                                                                                      160   BNN dan Pusat Penelitian Kesehatan UI, “Hasil Survei Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Pada Kelompok Pelajar
             159   Tim Riset Active Defense BNN-UBJ, Sumatera Utara, Medan - FGD Kelompok 1 (090820), 2020.                        dan Mahasiswa Di 18 Provinsi Tahun 2016”; BNN dan LIPI, “Survei Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2019.”


            106     Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)                                                                               Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   107
                                                                                                                                                                                  Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
                    Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125