Page 278 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 278
Lampiran: Ringkasan Temuan Lapangan Lampiran: Ringkasan Temuan Lapangan
No Provinsi – Lokasi Ringkasan Temuan & Rekomendasi dari No Provinsi – Lokasi Ringkasan Temuan & Rekomendasi dari
Subjek Penelitian
Subjek Penelitian
d. Pemberdayaan masyarakat; 3. Teritorial vs Virtual
e. Pemetaan wilayah rawan penyalahgunaan dan Peredaran Tantangan virtual akan semakin penting. Transaksi dan komunikasi
Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
f. Peningkatan kapasitas pelayanan rehabilitasi medis; berlangsung dalam medium virtual, melalui internet dan virtual
g. Peningkatan peran serta dinas terkait dan pihak lain dalam currency. Namun demikian, delivery secara fisik akan tetap terjadi;
penyelenggaraan kegiatan vokasional; dan h. penyediaan data bukan hanya narkoba, tetapi juga senjata, bahan peledak, dan
dan informasi mengenai pencegahan dan pemberantasan lain-lain. Dunia virtual hanyalah media komunikasi dan transaksi,
penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor dalam praktik riilnya semuanya akan berada di wilayah teritorial.
Narkotika
Tantangan tekonologi pada isu narkotika tidak hanya berkisar
16. Direktur Tindak 1. Supply, Demand, dan Harm Reduction pada dunia IT, tetapi dunia kefarmasian. Dari waktu ke waktu
Pidana Narkoba P4GN memiliki tiga pilar. Pemberantasan dan penegakan hukum perubahan terjadi dalam jenis-jenis yang diperdagangkan. Jenis-
Polri berada di pilar supply reduction. Pencegahan dan diseminasi jenis baru muncul, sementara jenis lama praktis tidak dikenal
berada di wilayah demand reduction. Di hilir terdapat rehabilitasi. lagi di pasar. Regulasi dikeluarkan, tetapi perkembangan dunia
Semuanya harus berjalan bersama, meski seringkali masyarakat kefarmasian narkotika cukup cepat. Di masa depan, bahkan bukan
atau media lebih menyukai ‘drama pemberantasan’. Media tidak mungkin dalam waktu dekat ini, penggolongan narkotika bisa
kurang memberi perhatian pada usaha-usaha diseminasi untuk saja berubah. Oleh sebab itu, dalam waktu-waktu ke depan, usaha-
pencegahan. Padahal, sukses penegakan hukum bukan pada usaha preventif, represif, dan kuratif, selalu penting—dan masing-
berapa banyak orang masuk penjara, tetapi pada berapa banyak masing membutuhkan regulasi untuk mengaturnya.
orang yang dicegah masuk penjara. Pada saat yang sama, reward
tidak hanya diberikan pada petugas yang menangkap, tetapi juga
pada petugas yang berhasil mencegah, termasuk pada petugas
yang berhasil merehabilitasi. Usaha-usaha represi, preventif, dan
kuratif sama pentingnya.
2. Rehabilitasi vs Gakkum
Telah ada rangkaian regulasi yang mengatur tindakan penegakan
hukum dan rehabilitasi, termasuk SEMA 4/2010 tentang Penempatan
Penyalahgunaan, Korban Penyalahgunaan dan Pecandu Narkotika
ke dalam Lembaga Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial.
SEMA ini secara rinci mengatur ‘tangkap tangan’ dengan 16 jenis
barang bukti yang masing-masing dengan limit atas pemakaian
satu hari. Ini pun dilengkapi pula dengan fase lanjutan berupa
gelar perkara, ketika tersangka mendapat keuntungan finansial
dari barang bukti yang ditemukan. Masih ada lagi lapis berikutnya
berupa assessment terpadu, sehingga keputusan rehabilitasi
dapat bersifat voluntary atau mandatory. Dalam kasus rehablitasi
yang bersifat mandatory, proses hukum harus berlangsung
lebih dahulu, sehingga rehabilitasi adalah bentuk hukuman yang
dijatuhkan pengadilan—meski selama proses peradilan polisi
dapat menempatkan terdakwa dalam proses rehabilitasi.
264 Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) 265
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika