Page 71 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 71
Temuan dan Analisis Temuan dan Analisis
yang terefleksikan dari pemilihan jenis persenjataan, kapabilitas personil, dan pengembangan Dari jabaran definisi ini bisa tampak bahwa terdapat setidaknya empat komponen besar
teknologi tempurnya. Itulah mengapa pembahasan soal serba-serbi strategi dan postur yang terjabar dalam enam subkomponen. Komponen pertama menunjukkan bahwa tujuan dari
pertahanan sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya menjadi penting, tak lain Pertahanan Aktif adalah meminimalisir kerentanan, yang notabene adalah pertanda lemahnya
agar formulasi kebijakan memiliki topangan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. kapasitas pertahanan dalam artian keempat paradigma pertahanan—protektif, preventif/
preemtif, imunitif, dan kuratif. Kedua adalah kebersamaan. Ia bisa bermaksud antara aparatur
Dengan klarifikasi definisi dan penerjemahan yang baku ini, maka sudah dirasa aman
untuk kita masuk pada tawaran formulasi baku dari istilah Strategi Pertahanan Aktif. Definisi dengan seluruh masyarakat, maupun dengan negara-negara lain sebagai mitra, khususnya yang
singkat yang mampu merangkum seluruh konsepsi yang sudah dibangun sampai di sini ada di kawasan Asia Tenggara. Komponen ketiga adalah manuver dalam melawan ancaman
adalah sbb.: yang mencakup seluruh manuver yang dibayangkan oleh keempat paradigma pertahanan.
“ “Strategi Pertahanan Aktif adalah strategi meminimalisir kerentanan bersama untuk pertama. Itulah mengapa ada kata hubung “untuk” yang menyambungkan keduanya: dalam
Catatan pentingnya, komponen ini harus dilihat sebagai fungsi atau hasil dari komponen
Pertahanan Aktif, kapasitas untuk melawan didapat dan hanya didapat apabila kapasitas
menetralisir resiko serangan lawan.”
Komponen keempat berkenaan dengan objek dari strategi pertahanan itu sendiri yang
Jabaran dari definisi singkat ini adalah sbb.: bertahan sudah diperoleh terlebih dahulu.
“ “Strategi Pertahanan Aktif merupakan strategi penguatan kapasitas ketahanan dan perlindungan/proteksi dari objek vital internal—dan bukan pada petualangan perburuan musuh.
tak lain adalah ancaman. Subkomponen pertama, “dampak ancaman,” mengacu pada prioritas
Subkomponen kedua merujuk pada derajat aktualisasi dari ancaman, yaitu yang sedang ada di
mempertahankan diri dan aliansinya untuk dapat menggentarkan, mendeteksi,
mengintersepsi, meredam, menetralisir, melawan balik, dan merevitalisasi diri dari
dampak ancaman baik yang eksisting, yang potensial, yang mungkin, dan yang depan mata, yang belum namun akan segera muncul, yang bisa saja muncul dari manapun dan
kapanpun, dan terakhir yang sudah terjadi dan terlanjur berdampak. Subkomponen keempat
sudah terlanjur berdampak di seluruh arena dan bidang kerawanan.”
berbicara soal diversitas dan keragaman cara lawan menyerang, ranah/dimensi tempat ia
Tabel berikut menunjukkan keterhubungan dari kedua definisi. melancarkan serangannya, dan juga titik sasaran di objek vital internal.
Skema 2. Keterhubungan definisi Pertahanan Aktif. Tabel 5. Postur dan manuver strategi Active Defense (Pertahanan Aktif) berdasarkan empat fungsi kelembagaan BNN
56 Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) 57
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika