Page 74 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 74
Temuan dan Analisis Temuan dan Analisis
lebih lengkap lagi apabila dielaborasi lebih jauh. Hal pertama yang harus dihalau jauh-jauh berlaku hukum yang mana peningkatan investasi akan pertama-tama berpihak pada
58
soal ini adalah bahwa mengedepankan keamanan sama sekali bukan berarti mengedepankan penyerang, tetapi berikutnya akan berbalik berpihak pada kubu bertahan. Mereka
Deputi Pencegahan dan menomor-sekiankan deputi lainnya. Sebagaimana diwanti-wanti di menyebutnya Offense-to-Defense Scaling atau OD-scaling (perubahan skala dari serangan
atas, bahwa pencegahan (dan pemberantasan, pemberdayaan, maupun rehabilitasi) di sini ke bertahan). Artinya, dalam suatu skenario konflik riil—ada pihak penyerang dan bertahan,
lebih merujuk pada fungsi BNN sebagai leading sector upaya pemerintah menanggulangi saat kedua belah pihak berturut-turut meningkatkan kapasitasnya (menambah pasukan,
permasalahan narkotika di Indonesia. Sehingga kesalahan fatal pertama dalam mengartikan menambah senjata, meningkatkan firewall, menambah daya komputasi, dst.), maka buah
pergeseran ini adalah dengan melihatnya sebagai pemberian privilese khusus bagi kedeputian investasi tersebut pertama-tama akan menguntungkan pihak penyerang. Namun apabila
tertentu dan tidak pada lainnya. Kemudian, karena pergeseran ini berlangsung di ranah kedua belah pihak terus meningkatkan investasinya sampai melewati batas tertentu, maka
paradigmatik—dengan paradigma diartikan sebagai seperangkat keyakinan dan nilai yang sampai kapanpun investasi itu akan berpihak pada pihak bertahan—tidak peduli berapapun
mengarahkan praktik dan pemecahan masalah— maka pengaruh yang diberikannya adalah dihabiskan penyerang untuk memperkuat kapasitas menyerangnya. Ada batasan efektivitas
56
di tataran orientasi kebijakan, dan tidak selalu harus di tingkatan tata-kelola administratif. untuk investasi penyerangan; namun batas itu tidak berlaku bagi investasi bertahan.
Artinya, hal yang terpenting adalah “jiwa”-nya, dan bukan nomenklatur resminya. Sebagai contoh, untuk serangan darat, saat penyerang menyerang dengan investasi
Selesai dengan klarifikasi pemaknaan bermasalah, berikutnya adalah soal menempatkan sumber daya yang lebih, ia dapat mengambil keuntungan dengan mengonsentrasikan
sentralitas paradigma pencegahan dalam perspektif strategi Pertahanan Aktif. Pertama- serangan ke satu titik di lini/tembok pertahanan. Namun apabila investasi terus dinaikkan,
tama, ide dasar dari pencegahan selalu adalah prioritisasi utama dalam melindungi objek maka penyerang akan menemui titik konsentrasi maksimum karena keterbatasan ruang di
vital dan melalui segala daya upaya untuk menjauhkan ancaman yang nyata, yang potensial, satu titik tersebut, sementara kubu bertahan justru akan mempertebal pertahanannya di
maupun yang mungkin. Ini tentunya berbeda dari spektrum strategi yang lain, seperti ofensif, segala titik dengan investasi yang meningkat tersebut. OD-Scaling terjadi di sini: pertama
ekspansif, atau revansif (sic) (revanchism), yang motivasi utamanya adalah penaklukan dan menguntungkan penyerang, lalu berbalik menguntungkan kubu bertahan. Demikian pula
57
59
pembinasaan. (Biasanya, strategi ini ditujukan untuk petualangan ambisius mengumpulkan dalam kasus serangan siber dengan memanfaatkan zero day(s), perlombaan investasi dalam
kejayaan, dan seringkali mempertaruhkan keselamatan objek vitalnya sendiri). Kemudian, upaya menemukan titik eksploit atau kerawanan sistem pada awalnya akan menguntungkan
perspektif Pertahanan Aktif semakin mengkhususkan strategi pencegahan ini, yaitu penyerang. Namun saat investasi pertahanan sudah cukup tinggi, kemungkinan bahwa
dalam hal menekankan aktivitas pencegahan yang dilakukan di dan dari dalam demi seluruh titik eksploit maksimum yang terbatas sudah ditemukan juga oleh kubu bertahan,
menopang secara kokoh aktivitas yang dilakukan di dan dari luar. Pertahanan Aktif yang artinya eksploit tersebut tidak lagi menjadi zero day. Sekali lagi ditandaskan: saat tren
mengutamakan tindakan-tindakan penguatan di dalam yurisdiksi, namun tidak semata-mata investasi terbilang rendah, maka serangan akan tergolong mudah; namun saat investasi
untuk capaian di dalam, melainkan sebagai prasyarat mutlak untuk menyukseskan strategi- melonjak tinggi, maka pertahanan akan diuntungkan.
strategi yang berorientasi ke luar. Dengan kata lain, kedua peneliti tersebut ingin menunjukkan bahwa strategi pertahanan
DARI perspektif ekonomi pertahanan, gagasan ini konsisten dengan beberapa kajian yang paling menguntungkan secara ekonomis adalah selalu yang berorientasi ke dalam.
terkini soal strategi pengalokasian investasi pertahanan, apakah untuk mem-procure sumber Namun tidak berhenti di situ, saat terjadi skala perubahan serangan ke bertahan (OD-scaling),
daya dan teknologi untuk bertahan (defense) atau untuk menyerang (offense). Dalam suatu strategi bertahan ini akan dengan sendirinya membasmi penyerang—karena kehabisan
kajian pemodelan matematis yang membandingkan perimbangan (balance) dalam upaya amunisi, karena kelelahan, dst. Sekali lagi ditekankan, pandangan ini amatlah konsisten dan
investasi/peningkatan kapasitas bertahan dan menyerang di ranah peperangan darat dan
58 Ben Garfinkel dan Allan Dafoe, “How does the offense-defense balance scale?,” Journal of Strategic Studies 42, no. 6 (2019):
juga peperangan siber, peneliti dari Universitas Oxford sampai pada kesimpulan yang 736–63.
59 Zero day adalah istilah keamanan siber untuk merujuk pada durasi waktu yang mana administrator sistem komputer pihak bertahan
menarik: dalam skala perimbangan bertahan dan menyerang (ODB, offense-defense balance), tidak mengetahui adanya eksploit dalam sistemnya sementara pihak menyerang mengetahuinya. Zero day ini didapatkan dengan melaku-
kan inspeksi kerawanan atau celah sistem, bisa manual manusia-programmer/hacker, bisa dengan mesin otomat/algoritma machine learning.
Dengan Zero Day, penyerang bisa mengeksploitasi titik eksploit untuk kepentingannya (memindahkan data, menghancurkan data/sistem,
56 Lhawang Ugyel, Paradigms of Public Administration (Cham: Springer International Publishing, 2016). meletakkan virus/malware, meninggalkan jejak/pesan, dst.) melawan pihak bertahan. Seringkali Zero Day dikumpulkan sekalipun tidak memi-
57 Strategi revansif adalah strategi pertahanan yang dilakukan untuk membalas dendam dari kekalahan sebelumnya. Jerman di masa liki intensi menyerang: ia bisa dijual (yi. tujuan komersial), bisa untuk mengancam (yi. tujuan politik), bisa untuk berjaga-jaga jika suatu saat
antara Perang Dunia I dan II terkenal sebagai contoh strategi ini. dibutuhkan untuk menyerang (yi. tujuan keamanan).
60 Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) 61
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika