Page 95 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 95

Temuan dan Analisis                                                                      Temuan dan Analisis



            7.3.2. Masalah Ekonomi sebagai Katalis
 satu kasus di Indonesia yang mana peredaran fentanil disebutkan, yaitu dalam bentuk
                         Suplai di Perbatasan
 cairan yang dimasukkan ke dalam bola karet mainan anak.



                  Seringkali,  dalam diskusi  seputar  peredaran  gelap  narkotika  di  perbatasan,  didapati
            anggapan bahwa persoalan ekonomi menjadi alasan pendorong orang untuk menjadi kurir

            dan penyelundup di sana. Data-data dari wawancara dan FGD yang diperoleh penelitian ini dari
            daerah perbatasan juga cukup banyak yang mengonfirmasi ini. Tidak sulit mendapati “teori”
            soal insentif ekonomi bagi orang miskin.  “Kurir itu satu kali pikul kan 20 juta, kalau dia disuruh

            pikul 20 juta dia mau, itu yang kita takut karena di sini orang miskin ditawarkan jadi kurir mau,
            tapi mau dibeli satu biji 50 ribu dia tak mau,”  demikian yang kami dengar di Mota’ain, NTT.
                                                             98
            Insentif ini pun dianggap jadi alat para bandar untuk memperalat orang untuk menjadi kurir/

            penyelundup. Di Entikong, informan mewanti-wanti, “[j]angan sampai orang miskin ini diperalat
            oleh para bandar, para...apa...pengedar. Karena paling mudah. Orang kesulitan, orang miskin,

            itu paling mudah. ‘Pak, tolong antarkan dari batas sini. Tas saya, tas kecil ini,’ katanya kan.
            ‘Dengan imbalan sampai 10 juta.’ Siapa yang ndak mau? Orang lagi kesulitan. Orang miskin kan
            kesulitan. Dia hanya sebagai pemikul misalnya, yang harusnya ada dapat 50 ribu, sekali mikul,

            ada tawaran itu.”  Memberdayakan ekonomi masyarakan perbatasan/pesisir, dengan demikian
                              99
            dianggap sebagai instrumen efektif untuk menanggulangi persoalan, seperti pendapat yang

            muncul di Aceh ini, “[j]adi istilahnya, seperti yang saya biang tadi berdayakan istilahnya ekonomi
 Gambar  18. Penyelundupan methamfetamin/shabu dan fentanil cair lewat bola karet anak di Jakarta, 2020.
            masyarakat pesisir kita timbulkan lah, perlu kita berdayakan masyarakat. (Sebenarnya) mereka
            pun sudah paham. Tapi karena terhimpit ekonomi tadi terpaksa. Karena saat tertangkap itu
 Sekalipun  tidak menyebut Sam Gor atau “sindikat internasional,” kita perlu mulai                   100

 mengantisipasi  kekhususan  krisis  fentanil  ini,  khususnya  dengan  belajar  dari  kasus   dari cerita-cerita keluarganya itu jelas bahwa kehidupannya memang sangat miskin.”
 Amerika Serikat. Pasalnya, baik motif dan penanganan krisis opium cukup banyak berbeda   Namun demikian, narasi-narasi ini bukan tanpa kritik. Karena jika memang kemiskinan
 dengan krisis serupa yang dihasilkan  oleh metamfetamin/shabu,  dan overgeneralisasi   berpengaruh  signifikan  pada  keputusan  untuk  menjadi  kurir/penyelundup,  maka  mengapa

 dan menyamaratakannya justru malah memperparah situasi ketimbang mengatasinya.    tidak semua orang miskin berkarir menjadi pengedar saja? Bahkan yang menarik lagi, contoh
 96
 Misalnya,  metamfetamin  lebih  banyak  digunakan  untuk  motif  meningkatkan  vitalitas,   dua  kutipan  di  atas  misalnya,  lebih  didasarkan  pada  pengamatan  parsial  di  lapangan,  dan

 sementara fentanil lebih untuk mengatasi rasa sakit (yang manapun, keduanya berpotensi   cenderung lebih ke penalaran umum semata. Lebih jauh lagi, tampak bias dan stereotipisasi
 berujung  pada kecanduan).  Artinya, strategi ketahanan dan pertahanan aktif untuk   orang miskin dalam narasi demikian; kemiskinan menjadi kambing hitam bagi kefrustrasian
 97
 pencegahan (dan rehabilitasi) pun juga harus menyesuaikan kekhususan ini.  dalam menangani persoalan peredaran yang tidak ada habisnya, dan akhirnya seakan menjadi
            pembenar—“karena miskin, maka wajar saja jadi kurir, lha wong bayarannya besar.” Stigmatisasi

            khas kelas menengah di sini terasa, yaitu bahwa orang miskin adalah malas dan mau mencari

            gampang saja. Memang benar dalam satu atau dua kesempatan, atau bahkan kesempitan
 96    April Dembosky, “Meth Vs. Opioids: America Has Two Drug Epidemics, But Focuses On One,” Kaiser Health News, 7 Mei 2019,
 https://khn.org/news/meth-vs-opioids-america-has-two-drug-epidemics-but-focuses-on-one/.
 97    Charles M. Cleland et al., “Between- and within-person associations between opioid overdose risk and depression, suicidal ide-
 ation, pain severity, and pain interference,” Drug and Alcohol Dependence 206, no. June 2019 (2020): 107734; Maryam Mazloom dan Shahram
 Mohammadkhani, “The comparison of the motivation and personality risk profile in different substance use,” Iranian Journal of Health Psychol-  98    Tim Riset Active Defense BNN-UBJ, NTT, Motaain - FGD Kelompok 4 (082620), 2020.
 ogy 2, no. 2 (2020): 89–100; Tess M. Kilwein, Preston Hunt, dan Alison Looby, “A Descriptive Examination of Nonmedical Fentanyl Use in the   99    Tim Riset Active Defense BNN-UBJ, Kalimantan Barat, Entikong - WM Kasi P2M BNNK (100420), 2020.
 United States: Characteristics of Use, Motives, and Consequences,” Journal of Drug Issues 48, no. 3 (2018): 409–20.  100   Tim Riset Active Defense BNN-UBJ, Aceh - FGD Kelompok 1 (Lanjutan Part 2) (091620), 2020.


 80  Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   81
                                                           Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
 Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100