Page 98 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 98
Temuan dan Analisis Temuan dan Analisis
lebih merekomendasikan untuk melihat persoalan ketimpangan sosio-ekonomi struktural di
perbatasan yang mendorong masyarakat di sana pada posisi yang miskin dan rentan, yang pada Dalam wawancara khusus dengan Kompas beberapa waktu lalu, Menteri Hukum dan
gilirannya meningkatkan keterpaparan mereka pada pengaruh dari banyak variabel berisiko (risk Hak Asasi Manusia, memberi konfirmasi terkini soal problema ini.
factors) yang pada gilirannya membuat mereka rentan terhadap eksploitasi para pemburu profit “Sekarang saja, penghuni lapas sudah 260.000 orang. Itu sudah melebihi kapasitas.
dari bisnis gelap narkotika. Kemiskinan adalah akibat, dan bukan penyebab. Memberdayakan Kita, kan, heran, kok satu jenis crime (kriminal) mendominasi (yaitu penyalahgunaan
dan menyejahterakan masyarakat perbatasan/pesisir sudah menjadi tanggung jawab negara obat-obatan terlarang), more than fifty percent (lebih dari 50 persen) dari (total penghuni)
dan kita bersama, dengan atau tanpa kasus narkotika di sana. lapas. Lebih ngeri lagi, sekarang ini pemakai, kurir, bandar jadi satu di lapas.” 106
Bahkan, saat ditanya soal kemungkinan membangun lapas baru untuk mengatasi
7.3.3. Blunder Rezim Penghukuman over kapasitas ini, beliau menyatakan ogah. 107 Ketimbang membuka lapas baru, Yasonna
mendesak agar supaya UU Narkotika (35/2009) direvisi. Khususnya, soal ukuran yang
(Pemasyarakatan dan Rehabilitasi) dijadikan patokan apakah seorang tersangka adalah sekedar penyalahguna, kurir, atau
kah seorang/bagian dari bandar. Proses asesmen hukum melalui TAT (Tim Asesmen
Sudah jamak diketahui bahwa rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan di Terpadu) sudah mengatur ini dengan beberapa prasyarat sebenarnya: tentu saja apabila
Indonesia sudah terlampau penuh sesak dan bahkan overkapasitas. Sudah jamak diketahui ia dinilai sebagai penyalahguna, maka ia harus direhab; apabila terbukti mengedar,
pula bahwa kasus narkotika, baik sebagai pengedar/bandar maupun penyalahguna, maka penjara. Masalahnya, bagi Yasonna, batasan antar penyalahguna dan kurir itu “so
merupakan penyumbang terbesar dari overkapasitas itu. Tabel berikut dapat meyakinkan slim,” 108 demikian halnya antar kurir dan bandar yang, “bila ditelisik dengan lebih cermat,
lebih lagi soal pengetahuan umum tersebut. dalam kasus-kasus tertentu boleh jadi si napi adalah juga korban.” 109 Masalah definisional
inilah yang, salah satunya hendak didorong penegasannya melalui revisi undang-undang
tersebut. Soal urgensi klarifiikasi definisi ini, menariknya juga dikonfirmasi oleh perwakilan
UNODC yang sempat diwawancarai secara mendalam: ada empat yang diusulkannya,
yaitu penyalahguna, pengedar, bandar dan sindikat/kartel. Keempatnya tentu menjadi
dasar pembeda dari hukuman. Baik Menteri maupun UNODC sepakat bahwa yang
110
harus dihukum berat adalah bandar dan kartel, dan bukan penyalahguna atau pengedar/
kurir yang seringkali adalah korban dari dua yang terakhir.
Dalam observasi lapangan, cerita-cerita harian soal overkapasitas dan lemahnya
pengawasan di dalam lapas bukanlah hal yang langka. Soal pengendalian dan transaksi
narkoba dari lapas pun bukan hal yang mengejutkan lagi kami dengar di lapangan. Bahkan,
cerita dari salah seorang tim kami yang ke Merauke, ia melihat sendiri bagaimana seorang
napi memesan makanan dengan memanggil penjualnya langsung. Ironisnya, napi tersebut
adalah napi yang baru saja diwawancarainya. Di Yogyakarta, pimpinan Lapas yang baru
106 “Mencari Jalan Keluar untuk Pencandu Narkotika | Wawancara Khusus Yasonna Laoly,” Kompas, 26 November 2020, https://www.
kompas.id/baca/polhuk/2020/11/26/mencari-jalan-keluar-untuk-pencandu-narkotika/.
107 “Ogah Bangun Lapas Baru, Yasonna Laoly Pilih Revisi UU Narkotika,” detikNews, 11 April 2020, https://news.detik.com/beri-
Grafik 7. Lapas overkapasitas karena kasus narkotika, data dari Sistem Data Pemasyarakatan, Dirjen Pas. ta/d-4973556/ogah-bangun-lapas-baru-yasonna-laoly-pilih-revisi-uu-narkotika.
108 “Mencari Jalan Keluar untuk Pencandu Narkotika | Wawancara Khusus Yasonna Laoly.”
109 “Ogah Bangun Lapas Baru, Yasonna Laoly Pilih Revisi UU Narkotika.”
Wilayah Perbatasan,” Musamus Journal of Public Administration, 3, no. 1 (2020): 20–31. 110 Tim Riset Active Defense BNN-UBJ, Jakarta - WM UNODC - Country Director, Collie Brown (112520).
84 Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) 85
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika