Page 118 - Dalam Dekapan Ramadhan
P. 118
http://pustaka-indo.blogspot.com atau batal puasanya atau tidak berpuasa bukan karena jima
DALAM DEKAPAN RAMADHAN
(hubungan suami istri), maka dia wajib meng-qadha-nya,
tetapi tidak dikenakan kafarat. Adapun yang batal puasanya
jima, maka dia wajib meng-qadha
atau berbuka karena
untuk setiap hari yang batal itu, selain itu dia juga dikenakan
kafarat, sebagai sanksi atas pelanggarannya.
Waktu Qadha
Qadha puasa hukumnya wajib dan waktunya setelah
selesai Ramadhan sampai sebelum masuk Ramadhan
tahun se lanjut nya.
Apabila seseorang batal puasanya atau tidak berpuasa
karena uzur syar’i, maka dia wajib meng-qadha-nya se -
telah uzur itu hilang. Sekalipun setelah berlalu beberapa
Ramadhan, dan dia tidak dikenakan apa-apa selain qadha.
Tetapi apabila telah berakhir Ramadhan, dia meng-
undur- undur waktu qadha sampai masuk Ramadhan
selanjutnya, maka selain dikenakan kewajiban qadha,
dia juga dikenakan fidyah untuk setiap harinya.
Qadha ini sesuai dengan jumlah hari yang ditinggal-
kan. Apabila dia meninggalkan satu bulan Ramadhan
penuh, dan bulan itu berjumlah 29 hari, maka dia wajib
meng-qadha 29 hari saja. Tidak disyaratkan berurutan
setiap hari, boleh seminggu sehari atau seperti yang
diingin kannya.
Puasa Di-qadha oleh Orang Lain
Apabila seseorang meninggal dunia dan masih memiliki
utang puasa, maka kasusnya seperti ini:
Pertama, dia meninggal dunia sebelum bisa melunasi
utang puasa itu, baik karena belum sempat karena uzur,
atau masih dalam keadaan sakit ataupun masih lemah
yang belum memungkinkannya meng-qadha puasa,
maka dia tidak diwajibkan apa pun. Tidak qadha, tidak
104
pustaka-indo.blogspot.com