Page 47 - Grafis Islam 05-Islam, Dialog Toleransi, Kebangsaan
P. 47
kiri
Poster Pahlawan Tank Nishizoemi 1940.
Sumber foto: www.indonesiaraja.blogspot.com
kanan
Poster Poster Heiho 1939-1945.
Sumber foto: www.indonesiaraja.blogspot.com
2 LASKAR MILITER
Ketika terdesak oleh tekanan pasukan Banyak komandan Batalion Peta dengan
Amerika Serikat pada 1943, Jepang membuka pangkat daidancho (mayor) berasal dari
kesempatan bagi pemuda Indonesia lingkungan pesantren. Antara lain, Tubagus
untuk menjadi personil militer dengan Achmad Chatib (Banten), Sjam’oen (Banten),
status prajurit bantu Jepang yang disebut R.M. Moeljadi Djojomartono (Surakarta), Idris
Heiho, dengan aperkiraan jumlah anggota (Surakarta), R. Abdullah bin Noer (Bogor),
mencapai 42.000 orang. Soetalaksana (Tasikmalaya) Pardjaman
(Pangandaran), Masykoer (Bojonegoro),
Meski telah membentuk Heiho, Jepang Cholik Hasjim (Surabaya), Doerjatman
Literasi Nasional Literasi Nasional Oktober 1943 Jepang membentuk tentara Abdoel Hamid Moedhari (Sumenep). Pada
masih mengalami kekalahan, sehingga pada
(Tegal), R. Amien Djakfar (Pamekasan),
Pembela Tanah Air (Peta). Berbeda dengan
Juli 1943 Jepang juga memobilisasi sekitar
anggota Heiho yang tidak bisa menjadi
60 kiai ke Jakarta untuk mengikuti kursus
perwira karena strukturnya di bawah
langsung angkatan perang Jepang, personel dan latihan selama kurang lebih sebulan.
Hingga Mei 1945, lebih dari seribu kiai
34 34 Peta dapat menduduki posisi perwira atau menyelesaikan kursus pelatihan tersebut.
komandan. Secara keseluruhan, personel
Peta dari berbagai tingkatan di Pulau Jawa
dan Bali berjumlah 38.000 orang.