Page 18 - E-Modul Neraca Massa dan Energi I
P. 18
3. Kebutuhan teoritis, merupakan kebutuhan secara perhitungan dari reaksi kimia
4. Persen berlebih, merupakan kelebihan reaktan yang dibagi dengan kebutuhan
teoritis dikali 100 % atau mol yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan reaktan
pembatas dikali 100 %.
5. Derajat kesempurnaan reaksi, merupakan reaktan yang bereaksi dibagi reaktan
pembatas.
6. Persen koknversi, merupakan reaktan yang bereaksi dibagi dengan reaktan awal.
CONTOH SOAL 1
Sebanyak 6,5 gram logam Zn (Ar Zn = 65) direaksikan dengan 1000 ml larutan HCl
0,16 M. Tentukan jumlah zat yang tersisa dan volume gas H2 yang dihasil kan (STP).
Reaksi yang terjadi:
Zn (s) + 2HCl (aq) ZnCl2 (aq) + H2 (g)
Penyelesaian:
Mol Zn = 6,5/65 = 0,1 mol
(koefisien reaksi = 1) Q Zn = 0,1/1 = 0,1
Mol HCl = 1000 x 0,16 = 160 mmol = 0,16 mol
(koefisien reaksi = 2) Q HCl = 0,16/2 = 0,08
Ternyata Q HCl < Q Zn, sehingga HCl merupakan pereaksi pembatas
(pereaksi yang habis lebih dulu).
Zn (s) + 2HCl (aq) ZnCl2 (aq) + H2 (g)
Mula-mula 0,1 0,16 - -
Reaksi -0,08 -0,16 +0,08 +0,08
+
Akhir 0,02 mol 0 0,08 mol 0,08 mol
Zat yang tersisa Zn = 0,02 mol
= (0,02 x 65) gram
= 1,30 gram
Gas H2 yang dihasilkan = 0,08 x 22,4 L
= 1,72 L
12