Page 15 - NEW DRAFT E-MODUL_Neat
P. 15
EKOSISTEM LAHAN BASAH E-MODUL
Lahan basah sering dipandang sebagai lahan yang
marginal: Lahan yang perlu dikeringkan dan diubah
untuk pengembangan dan penggunaan lahan lainnya.
Sejak tahun 1900 lebih dari 64% dari lahan basah
telah hilang melalui drainase dan konversi, dan
banyak dari sisanya telah terdegradasi. Alam yang
Bagaimana sikap saudara
tergantung pada air saat ini telah mengalami
terkait tingginya angka
penurunan yang sangat drastis. Seperti lahan basah degradasi ekosistem lahan
yang hilang, kesejahteraan orang-orangpun akan basah.
terampas. Dengan meningkatnya permintaan terhadap
air, tanah dan makanan ditengah semakin
meningkatnya dampak perubahan iklim, keberadaan
lahan basah dimasa mendatang akan menjadi semakin
terancam (Xu et al., 2019).
Lahan basah yang banyak dikenal masyarakat seperti rawa-rawa, air payau, tanah
gambut merupakan wilayah yang tidak menarik bahkan dianggap berbahaya. Banyak jenis
serangga tinggal di kawasan ini yang menjadikannya tempat tinggal (habitat) sehingga
mampu membentuk ekosistem tersendiri. Ekosistem lahan basah banyak menyimpan
berbagai satwa dan tumbuhan liar yang sebagian besar menggantungkan hidupnya pada
keberadaan lahan basah ini. Bahkan dibandingkan dengan ekosistem lainnya ternyata
ekosistem lahan basah boleh dikatakan yang terkaya dalam menyimpan jenis flora dan
fauna (Harianto & Dewi, 2017).
Kawasan lahan basah seperti rawa-rawa, hutan bakau, hutan air payau pada mulanya
belum disadari sebagai kawasan yang berguna dan menguntungkan (Soendjoto, 2015). Hal
ini mengingat resiko tinggi yang dihadapi oleh penduduk yang tinggal di daerah
sekitarnya. Sebagai contoh yang cukup mengganggu bagi mereka di mana bahaya
timbulnya penyakit seperti malaria dari nyamuk yang tinggal di rawa-rawa atau serangan
hewan liar seperti ular, buaya, serta jenis lain, kadangkadang datang ke perkampungan
penduduk yang tinggal di sekitar daerah rawa. Sehingga daerah rawa tersebut dianggap
sebagai wilayah yang kurang bermanfaat serta tidak menarik untuk didatangi. Selanjutnya
menurut (Siahaan & Sumadi, 2017), lahan basah, dikenal karena kemampuannya
menyimpan karbon dalam jumlah banyak. Sebab itu peran ekosistem lahan basah sangat
penting bagi mitigasi perubahan iklim. Lahan basah hampir di seluruh dunia, terutama
lahan basah di kawasan hutan mengalami percepatan laju deforestasi tinggi. Hal tersebut
15