Page 43 - E-MODUL MOBILITAS MANUSIA FASE F
P. 43
Berdasarkan arah impulsnya, sistem saraf tepi (SST) terdiri dari saraf
sensorik (Aferen) dan saraf motorik (Eferen). Saraf sensorik dan motorik dibagi
menjadi sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf somatik
terdiri atas serat-serat neuron yang terdapat pada sistem indra dan otot rangka.
Sementara itu, sistem saraf otonom terdiri atas serat-serat neuron yang
terdapat pada otot polos, otot jantung, dan kelenjar. Sistem saraf otonom
menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya, yaitu sistem saraf simpatis dan
sistem saraf parasimpatis.
1. Sistem saraf simpatis
Sistem simpatis mendorong respons-respons yang mempersiapkan
tubuh untuk beraktivitas fisik berat dalam situasi darurat atau stres yang
disebut respons lawan (respons “fight or flight”). Tujuan kerja saraf simpatik
adalah memberikan respon ketika tubuh berada dalam kondisi yang
terancam. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan hal- hal yang mendukung
situasi tersebut, misalnya ketika kita
dikejar hal yang kita takutkan, maka
saraf simpati akan bekerja untuk
meningkatkan denyut jantung,
melebarkan saluran pernapasan,
dan merangsang pemecahan
glikogen menjadi glukosa sehingga
Sumber: https://www.gurusiana.id/
ketika kita dalam kondisi terancam
tubuh membutuhkan oksigen dari udara dan energi dari glukosa, hal ini
dilakukan agar oksigen yang diedarkan dalam darah dapat meningkat
43