Page 44 - E-MODUL MOBILITAS MANUSIA FASE F
P. 44
sehingga distribusi oksigen dari glukosanya lebih efektif. Selain itu saraf
simpatik juga dapat memicu pelebaran atau dilatasi pupil untuk dapat
memperjelas penglihatan ketika kita melawan atau lari dari ancaman
tersebut. Saraf simpatik juga dapat menstimulasi peningkatan produksi
hormon adrenalin, produksi keringat, dan juga kontraksi otot.
.
2. Sistem saraf parasimpatis
Saraf parasimpatis bekerja pada keadaan tenang (santai) dan
mendorong fungsi tubuh untuk istirahat dan mencerna (Rest or digest),
sehingga akan memperlambat aktivitas yang ditingkatkan oleh sistem saraf
simpatis. Jadi, fungsi sistem parasimpatis berlawanan dengan sistem
simpatis. Misalnya, setelah terhindar dari ancaman, saraf parasimpatik ini
akan menurunkan denyut jantung, mempersempit saluran nafas,
merangsang penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen, dan juga
mempersempit pupil untuk mengembalikan kondisi yang semula. Selain
berperan untuk menenangkan, saraf parasimpatik juga berperan dalam
digest atau pencernaan, artinya syarat parasimpatik ini akan bekerja untuk
menstimulasi kerja sistem pencernaan meliputi kerja lambung usus halus,
pancreas, maupun kantung empedu.
Untuk lebih memahami perbedaan fungsi saraf simpatis dan
parasimpatik, mari cermati gambar di bawah ini!
Gambar 22. Saraf simpatik dan parasimpatik
[Sumber: https://seputarilmu.com/]
44