Page 113 - Grafis Islam 03-Kiaiku, Guruku, Jaringan Ulama
P. 113
Persiapan Kemerdekaan
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) dibentuk oleh pihak Jepang untuk
menyelidiki serta mempelajari hal-hal terkait pembentukan
negara Indonesia merdeka. Dari hasil rapat kerjanya (28
Mei sampai 1 Juni dan 10 sampai 17 Juli 1945), BPUPKI
menghasilkan Piagam Jakarta, berisi perumusan dasar
negara dan pembukaan UUD 45. Setelah BPUPKI dibubarkan,
dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
pada 7 Agustus 1945. Poin penting yang ditekankan
adalah bahwa tokoh Muslim yang terlibat, antara lain
K.H. Abdul Wahid Hasyim, sama sekali tidak keberatan
dengan penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta
pada 18 Agustus 1945, yakni ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
Orde Lama
Di samping banyak berkiprah dalam dunia pendidikan
dan dakwah, pada masa Orde Lama banyak ulama
juga terlibat dalam dunia politik. Berdasarkan hasil
Pemilu pertama pada 1955, Masyumi menjadi partai
politik dengan perolehan suara terbesar setelah NU.
Berdasarkan Pemilu tersebut, banyak kaum ulama
dan tokoh Muslim menjadi anggota Kabinet dan
Majlis Konstituante yang terlibat dalam perumusan
Literasi Nasional dasar negara untuk Indonesia yang baru merdeka.
Tokoh-tokoh Orde Lama (Masyumi dan NU dalam
Majlis Konstituante), antara lain: K.H. Abdul
Wahid Hasyim, Soekiman, Muhammad Natsir, Mr.
100 Mohammad Roem, dan Syafrudin Prawiranegara.