Page 109 - Grafis Islam 03-Kiaiku, Guruku, Jaringan Ulama
P. 109
Kiai Haji Ahmad Dahlan
Lahir dengan nama Muhammad Darwis di Yogyakarta, 1
Agustus 1868, wafat di Yogyakarta, 23 Februari 1923 pada
umur 54 tahun. K.H. Ahmad Dahlan yang juga seorang
Pahlawan Nasional Indonesia adalah putra keempat dari
tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu
Bakar adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di
Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan
ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah putri dari H. Ibrahim
yang juga menjabat penghulu Kesultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat pada masa itu.
Pada 1912, Ahmad Dahlan mendirikan organisasi
Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita
pembaruan Islam di Indonesia. Ahmad Dahlan ingin
mengadakan pembaruan dalam cara berpikir dan
beramal menurut tuntunan agama Islam. la ingin
mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali hidup
menurut tuntunan Alquran dan al-Hadits. Perkumpulan ini
berdiri bertepatan pada 18 November 1912. Dan sejak awal
Literasi Nasional Dahlan telah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan
organisasi politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di
bidang pendidikan dan dakwah. Semboyan Ahmad Dahlan
dipegang teguh oleh aktivis Muhammadiyah sampai saat
ini: "Hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari
hidup pada Muhammadiyah."
96
Ahmad Dahlan mempunyai cita-cita ingin membangun
dan memajukan bangsa, untuk itu maka dilakukan suatu
gerakan melalui pendidikan untuk membangkitkan
kesadaran akan ketertindasan maupun ketertinggalan
umat Islam di Indonesia.