Page 106 - Grafis Islam 03-Kiaiku, Guruku, Jaringan Ulama
P. 106
didirikannya pada 1 April 1911. Untuk menjalankan
penerbitan majalah Al Munir didukung dan dibantu
oleh para ulama modernis, seperti Haji Abdul Karim
Amrullah, Syekh Muhammad Djamil Djambek, dan
Syekh Muhammad Thaib Umar. Majalah Al Munir
menjadi media yang efektif dalam menyampaikan
syiar Islam modernis. Melalui majalah inilah
disampaikan ijtihad atau upaya untuk memahami
Al Quran dan Hadist oleh para tokoh modernis
Islam dalam mengisi rubrik terkait permasalahan-
permasalahan hukum dalam agama berdasarkan
Alquran dan Hadist.
Organisasi yang didirikan lagi oleh Abdullah Ahmad
adalah Persatuan Guru Agama Islam 1918 yang
bertujuan mempersatukan ulama tradisional
dengan ulama modernis. Organisasi ini mendapat
pengakuan hukum dari pemerintah Hindia Belanda
dua tahun kemudian, 17 Juli 1920. Keberadaan
Majalah Al Munir
organisasi Persatuan Guru Agama
Islam ini memang tidak terlalu
berhasil, karena ada organisasi
Ittihadul Ulama Sumatera
(Persatuan Ulama Sumatera), yaitu
organisasi yang didirikan oleh
kaum tua yang dipimpin Syekh
Sulaiman ar-Rusuli.
Namun demikian, sosok Abdullah
Ahmad di mata pemerintah
Hindia Belanda bukan sekadar
ulama dan pendidik, tapi
sebagai seorang politikus dan
intelektual. Hal itu karena ia
mempunyai kemampuan BUKU 3 Kiaiku, Guruku, Jaringan Ulama
yang taktis dan tenang dlam
menghadapi aturan-aturan
hukum pemerintah Hindia
Belanda.
93