Page 92 - 1-5
P. 92

Apabila  kita  lihat  antara  persamaan       (kuat  arus  dalam
                                                                                    
                                  induktor) dengan V (tegangan sumber) terlihat bahwa arus listrik

                                  dengan tegangan listrik terjadi selisih sudut fase sebesar 90° atau

                                        dimana  kuat  arus  ketinggalan  terhadap  tegangan  dengan
                                  2
                                  selisih sudut fase 90°.

                                  Perbedaan  fase  antara  kuat  arus  dan  tegangan  pada  induktor

                                  dapat  digambarkan  dengan  diagram  fasor,  yang  terdapat  pada

                                  Gambar 1.3, sebagai berikut:














                                       Gambar 1.3. (a) grafik arus dan tegangan sebagai fungsi waktu, (b) diagram
                                                   fasor rangkaian induktor murni. Sumber :  (Suharyanto et al.,
                                                   2009)

                                       Apabila  kita  perhatikan  persamaan                   =             identic
                                                                                       
                                                  
                                  dengan     =   pada  hukum  ohm.  Dimana        merupakan  suatu
                                                  
                                  hambatan  yang  disebut  dengan  reaktansi  induktif  yang  diberi

                                  lambing     yang besarnya dinyatakan:
                                               
                                                                                         (1.9)
                                                            =       = 2      
                                                             
                                  Keterangan:

                                     = reaktansi induktif (  )
                                     
                                    = induktansi diri induktor (H)

                                    = frekuensi anguler/sudut (rad/s)

                                    = frekunsi linier (Hz)






                                                                                                        85
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97