Page 20 - Modul Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi
P. 20
BAB II
EJAAN
2.1 Tujuan Instruksional Khusus
Kaidah Ejaan yang Disempurnakan dapat pula digunakan oleh mahasiswa atau guru pada
saat menulis sesuatu karya ilmiah, terdapat lima kaidah dalam EYD diantaranya :
(a) Pemakaian huruf
(b) Penulisan kata
(c) Pemakaian unsur serapan
(d) Penulisan macam-macam kata dalam bahasa Indonesia
(e) Pemakaian tanda baca.
2.2 Pengantar
Mengapa sesuatu yang dijelaskan secara lisan lebih mudah dipahami daripada tertulis?
Karena bahasa lisan terdapat beberapa faktor diantaranya gerak tubuh, raut wajah, tinggi
rendahnya suara, artikulasi, dan unsur lainnya yang ikut memperlancar komunikasi tersebut tetapi,
satu hal yang tidak terdapat di dalam bahasa lisan yaitu ejaan dan tanda baca. Tetapi, bahasa tertulis
juga diperlukan pada saat menulis sesuatu seperti naskah atau artikel karena terdapat ejaan dan
tanda baca sesuai pedoman EYD .
2.3 Hakikat Ejaan
Konversi grafis adalah sebuah perjanjian masyarakat dalam pemakaian suatu bahasa untuk
menulis bahasa. Bunyi bahasa yang diucapakan dapat pula diubah menjadi lambang huruf dan
tanda lain. Bahasa Indonesia dan bahasa asing di berbagai negara menggunakan abjad Latin saat
menuliskan bahasanya. Walaupun menggunakan abjad yang sama tetapi, sistem bunyi di berbagai
dunia itu berbeda. Contohnya, bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris yaitu pada bahasa
Indonesia menggunakan fonem [u] sebagai lambang dari bunyi [u] saja, sedangkan di bahasa
Inggris menggunakan fonem [u] untuk melambangkan beberapa bunyi yang berbeda-beda.
Bukan hanya bunyi [u] yang berbeda tapi juga bunyi huruf [i] dalam bahasa Inggris vokal
[i] dipakai pada berbagai huruf dan gabungan huruf juga. Contohnya:
11