Page 15 - Modul Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi
P. 15
Negara tetangga, seperti dari Negara Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, Brunei Darussalam,
dan Australia.
Kongres keenam dan kongres ketujuh, pada tamu undangan yang hadir dari luar negri atau dari
negara asing memberikan saran untuk Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa diingatkan
statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, dan mengusulkan dibentuknya Badan
Pertimbangan Bahasa diselenggarakan pada tanggal 26-30 Oktober 1998.
1.5 Bahasa yang Jelas
Bahasa yang jelas dalah Bahasa yang baik dan benar yang sesuai dengan kaidah kebahasaan.
Penutur yang pandai berbahasa yaitu orang yang memilki variasi atau keragaman yang luas
menurut ilmu sosiolingustik. Apabila seorang penutur sedang berbicara kepada atasan atau
berbicara dengan kerabat kantor, maka sebaiknta penutur menggunakan Bahasa yang resmi. Begitu
pun sebaliknya, apabila penutur berbicara dengan lawan bicaranya dengan lingkungan masyarakat
biasa seperti di pasar, maka sebaiknya penutur menggunakan Bahasa yang non resmi atau
menggunakan Bahasa psaran agar dapat mudah dipahami oleh kalangan sekitar. Penutur juga bisa
menggunakan Bahasa asing atau bahsa daerah yang sesuai dengan lawan bicara yang cocok dan
nyambung.
1.6 Bahasa Indonesia yang Bersifat Keilmuan
Bahasa Indonesia dengan jenis Bahasa ilmiah atau bersifat ilmu pengetahuan yang tinggi,
termasuk Bahasa Indonesia dengan Bahasa yang baku, atau Bahasa masih di anggap standar oleh
bangsa. Berikut adalah pengenalan terhadap Bahasa Indonesia termasuk baku atau tidak, atau
biasanya dapat mudah dimengerti yakni sebagai berikut:
(1) Menggunakan Bahasa Indonesia yang Pantas Secara Tegas dan Teratur
Perhatikan contoh berikut ini:
a. Adiknya sepeda di Taman
b. Dia beli rumah di Jalan Akasia, Medan
c. Longsor itu ngarah ke daerah yang banyak penduduknya
d. Kepala sekolah kami ke luar daerah
e. Ibu telah ngirim makanan itu pekan lalu
f. Inilah tempat di mana perlombaan itu diadakan
6