Page 10 - Modul Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi
P. 10

BAB I
                                                     PENDAHULUAN


               1.1 Tujuan Instuksional Umum

                   Tujuan pembelajaran umum yang ingin disampaikan dalam isi buku pelajaran supaya orang
               yang membaca, seperti mahasiswa, dapat mengetahui dan dapat dipakai dalam pemakaian Bahasa

               secara tepat. Seorang pembaca, seperti mahasiswa atau siswa, diharapkan dapat menguasai ejaan
               Bahasa, istilah Bahasa, dan kalimat serta paragraph yang benar, dan bisa mengatur wacana ilmiah

               secara urutan.


               1.2 Teknik Penyajian

                   Untuk memperoleh tujuan penerangan, teknik dan  isi penyajian  buku harus dapat disusun.
               Sebelum dilanjutkan dengan pengertian Bahasa Indonesia yang tersusun dan ragam ilmiah, hal

               utama yang penting adalah hakikat, fungsi dan variasi Bahasa Indonesia. Kemudian melakukan

               tujuan  instruksional  khusus,  sebelum  semua  hal  dibicarakan.  Seluruh  materi  ajaran  ini  akan
               menjadi ide pokok pembicaraan.

                   Bab II, III, IV, V, VI, dan VII akan dibahas masalah ejaan, kata, dan istilah, penalaran, kalimat,
               paragraph  dan  karangan  ilmiah  secara  berturut-  turut.  Pada  awal  bab  akan  dibahas  tujuan

               instruksional umumnya.


               1.3 Hakikat, Fungsi, dan Variasi Bahasa Indonesia

               1.3.1  Tujuan Instuksional Khusus
                       (1) Pengetahuan  yang  luas  mengenai  hakikat, fungsi  dan  variasi Bahasa wajib dimiliki

                          setiap pembaca khususnya mahasiswa.
                       (2) Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang luas dalam menulis karangan ilmiah mampu

                          dimilki setiap pembaca.

               1.3.2  Hakikat Bahasa
                       Bahasa sering digunakan untuk berinteraksi terhadap orang  lain  baik  bentuk kelompok

               maupun individu sekaligus mengidentifikasi diri sendiri pada sebuah sistem lambing berupa bunyi
               yang  bersifat arbitrer atau manasuka  yang artinya tidak terdapat  suatu keharusan bahwa suatu

               rangkaian bunyi tertentu yang harus mengandung arti yang tertentu pula. Bahasa memiliki aturan,





                                                             1
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15