Page 12 - Modul Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi
P. 12
(c) Bahasa resmi dalam tingkat nasional untuk keperluan pelaksaan pembangunan
pemerintahan
(d) Bahasa formal di dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan yang luas serta teknologi
modern dan pembangunan kebudayaan.
1.3.4 Keragaman Bahasa
Bahasa terdapat memiliki makna serta kalimat, pola, dan bentuk bunyi. Tata bunyi, tata
makna, tata bentuk dan tata kalimat sebaiknya harus dimiliki setiap Bahasa. Berbagai faktor di
lingkungan masyarakat menggunakan Bahasa tersebut, seperti dalam bentuk aspek pendidikan,
nilai sosial, nilai kebudayaan, dan religious ini adalah termasuk berbagai factor yang terdapat
dalam masyarakat yang dapat terjadinya perubahan dan keragaman bahasa. Sehingga setiap
Bahasa menjadi keragaman Bahasa. Dengan demikian, Bahasa memilki perbedaan seperti tata
bentuk dan tata bunyi yang berbeda. Keragaman Bahasa bisa dibandingkkan dari aspek pemakai
dan pemakaiannya yang bervariasi.
Dari aspek pemakai, ada disebut dialek, idiolek, dan sosiolek. Dialek adalah variasi Bahasa
atau logat Bahasa yang digunakan oleh sekelompok penutur dari masing-masing setiap daerahnya.
Misalnya, Bahasa Indonesia dialek Aceh, dialek Jawa, dialek Medan. Ideolek adalah variasi
Bahasa yang bersifat indovidu. Sedangkan sosiolek adalah ragam Bahasa bersifat sekelompok
dalam lingkungan masyarakat.
Perbedaan dari aspek pemakaian variasi, sebagai berikut:
(a) Ragam bahasa sastra, ragam Bahasa pengetahuan, ragam Bahasa jurnalisitik,
ragam Bahasa budaya dan ragam Bahasa dalm bentuk aspek lainnya.
(b) Ragam Bahasa formal dan tidak formal. Yang dimaksud dengan ragam Bahasa
formal tentu dipakai dalam suasana formal, seperti dalam Pendidikan, dalam seminar,
dalam acara rapat, pidato tentang kebangsaan, surat yang resmi, laporan dinas, buku
pelajaran, surat kabar dan sebagainya.
(c) Bentuk Bahasa disampaikan secara langsung dan Bahasa secara tulisan. Bahasa
yang disamapaika secara langsung atau Bahasa lisan adalah Bahasa yang baik
digunakan dalam berinteraksi kepada mitra tutur karena, dengan menggunakan Bahasa
secara langsung disampaikan oleh penutur, mitra tutur lebih mudah untuk
menyampaikan gagasan atau perasaannya ketika berkomunikasi. Bahasa lisan bisa
dibantu dengan nada, intonasi, mimik, gerak-gerik yang di bawa oleh seorang penutur.
3