Page 11 - Modul Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi
P. 11
kaidah atau pola tertentu, baik dalam bidang tata bunyi, tata bentuk maupun tata kalimat.
Komunikasi dapat terganggu apabila melanggar kaidah kebahasaan.
Lambang yang dipakai dalam sistem Bahasa adalah berbentuk bunyian atau suara.
Maksudnya, adalah Bahasa yang disampaikan dianggap primer secara lisan. Bahasa tulis adalah
Bahasa rekaman yang visual lisan, karena Bahasa tulis dalam kehidupan modern seperti saat ini
sangat penting dan bersifat sekunder.
Makna dari lambang yang bersifat arbiter yaitu tidak ada hubungannya antara benda atau
konsep dengan simbol bunyi yang lambangkan. Kuda (yang berupa bunyi), dengan bendanya yaitu
dengan jenis hewan yang memiliki kaki empat, dan hewan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
mata pencaharian dari pemilik kuda, ini adalah salah satu contoh dari hubungan benda atau konsep
dengan lambang bunyinya. Orang di Jawa Tengah tentu akan menyebutkannya Kuda bukan
menyebutkannya Jaran, apabila ada ketentuan atau hubungan antara lambang dengan bendanya.
Namun, penyimpangan dari yang telah disetujui dapat merusak jalannya komunikasi
walaupun lambang-lambang Bahasa bersifat arbiter. Apabila sistem lambang Bahasa tidak sesuai
maka, saat berkomunikasi akan terhambat.
1.3.3 Kedudukan dan Fungsi Bahasa
Fungsi Bahasa yang utama adalah sebagai alat untuk berkomunikasi di dalam kehidupan
masyarakat. Tanda-tanda gambar atau isyarat salah satu cara lain untuk berkomunikasi. Sebaiknya,
berintraksi menggunakan Bahasa yang sempurna.
Fungsi dari Bahasa Indonesia yang berkedudukan sebagai Bahasa nasional adalah sebagai
berikut:
(1) Bahasa Indonesia berfungsi sebagai Bahasa nasional yaitu:
(a) Simbol kemuliaan bangsa
(b) Simbol gelar bangsa
(c) Sebagai alat mempererat latar belakang sosial, budaya dan keragaman berbahasa
kepada setiap masyarakat
(d) Menghubungkan masyarakat antara budaya dan daerah
(2) Bahasa Indonesia berfungsi sebagai Bahasa negara yaitu:
(a) Bahasa formal bangsa
(b) Bahasa petunjuk yang resmi untuk organisasi Pendidikan dalam bangsa
2