Page 31 - Modul Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi
P. 31
3.4 Pemakaian Kata
Berdasarkan penelitian, Lakasana (1985:30) mengatakan bahwa pemakaian bahasa seorang
penulis baik yang populer maupun kurang populer biasanya hanya berkisar dibawah 4.000 kata
(termasuk kata-kata yang khusus dalam penggunaan kosakata sehari-hari oleh penulis). Di sisi lain,
Poerdawaminta (1976) mengemukakan bahwa KBBI memuat lebih dari 23.000 kata dan menurut
Tim Penyusun Kamus: 1993, KBBI memuat 71.000 kata pokok. Jika dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat hanya menggunakan kosakata 3.000-4.000 kata, maka sebagian besar kosakata lainnya
yang terdapat dalam KBBI tidak digunakan sama sekali atau tidak digunakan digunakan sesuai
konteks. Hal ini yang menjadi sebab sebagian masyarakat tidak mengenali kata- kata, seperti:
semenjana, senyampang, atau terhablur, padahal kata-kata tersebut terdapat dalam KBBI.
Profesi seseorang turut mempengaruhi pemaikaian bahasa yang digunakan. Seorang
sarjana teknik akan menggunakan kata teknik dalam pemakaian bahasanya, sedangkan petani akan
memakai kata dalam bidangnya. Begitupun pemakaian bahasa seorang sekretaris perusahaan akan
berbeda dengan seorang ibu rumah tangga. Perbedaan ini terjadi akibat penyesuaian kata yang
dilakukan dalam lingkungan yang berbeda.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa pemaikaian bahasa merupakan pemilihan kata
(diksi) sangat dipengaruhi oleh lingkungan hidup seseorang. Oleh karena itu, tulisan ini berkaitan
dengan pemakaian kosakata dalam karya ilmiah. Pemakaian kata dalam penulisan karya ilmiah
dituntut menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
3.5 Kata yang Benar
Kata yang benar dalam tulisan ini merujuk pada pembentukan kata (morfologi) yang sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam bahasa indonesia, terdapat kata dasar dan kata jadian
(bentukan). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kridalaksana (1989:12) kata dasar atau disebut
juga kata tunggal diperoleh dari proses morfologi derifasi zero, sedangkan kata jadian (bentukan)
diperoleh dari berbagai proses morfologis, antara lain: afiksasi, reduplikasi, pemendekan
(abreviasi), perpaduan (komposisi), dan derivasi balik.
22