Page 36 - Modul Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi
P. 36
1. Kelayakan Pilihan Kata
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata layak berarti pantas, wajar, patut. Kelayakan
berarti memperhatikan kepantasan dan kepatutan pemakaian bahasa dalam setiap situasi, yaitu
daerah, waktu, dan gaya penggunaanya. Misalnya, pada daerah Bali kata butuh tidak layak
digunakan karena dapat menimbulkan kesan negatif (kurang sopan) karena kata butuh memiliki
arti ‘buah pelir’, padahal kata tersebut mungkin layak digunakan di daerah lain.
Contoh lain seperti kata bekas presiden, bekas gubernur, bekas bupati, atau bekas camat
kurang layak atau kurang pantas karena kata bekas dianggap tidak sopan jika digunakan dalam
konteks tersebut. Sebelumnya, kata bekas dapat digunakan untuk pengertian baik maupun buruk,
tetapi sekarang hanya digunakan untuk hal yang negatif/buruk saja, sedangkan pengertian yang
positif/baik diganti dengan kata mantan, seperti mantan jaksa agung dan mantan jenderal. Oleh
karena itu, pemakaian kosakata perlu mengikuti perkembangan kosakata dari masa ke masa dalam
penggunaanya (jika dilihat dari sudut waktu).
Gaya bahasa juga perlu diperhatikan karena sangat menentukan dalam pemilihan kata-kata
yang layak digunakan. Dalam gaya bahasa, terdapat dua gaya bahasa, yaitu bahasa resmi/ formal
dan gaya bahasa nonresmi/ nonformal. Pemakaian bahasa resmi menggunakan kata-kata baku atau
kata-kata resmi. Berikut contoh kata-kata baku dan tidak baku.
Table 3.4 Kata Baku dan Tidak Baku
Kata Baku Kata Tidak Baku
mengatakan Bilang
Membuat Bikin
Tidak Enggak
Saat menulis karangan ilmiah, penulis perlu membedakan penggunaan kata ilmiah dengan
kata populer. Kata ilmiah digunakan untuk mengungkapkan konsep-konsep ilmiah, sedangkan
kata populer digunakan untuk mengungkapkan konsep-konsep atau gagasan-gagasan yang
populer. Berikut beberapa contoh kosakata ilmiah dan kosakata populer.
27