Page 21 - Model Pembelajaran di SMK Kurikulum 2013
P. 21
dengan kompetensi teknis, serta memiliki kemampuan kerja sama
(berkolaborasi) sesuai dengan tuntutan organisasi kerja.
Sintaks/tahapan model pembelajaran Production Based Trainning
meliputi:
a. Merencanakan produk;
b. Melaksanakan proses produksi;
c. Mengevaluasi produk (melakukan kendali mutu), dan
d. Mengembangkan rencana pemasaran.
(Diadaptasi dari Ganefri, 2013; G. Y. Jenkins, Hospitality, 2005)
6. Model Pembelajaran Teaching Factory
Teaching factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis
produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di
industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.
Pelaksanaan teaching factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri
sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK.
Pelaksanaan teaching factory (TEFA) juga harus melibatkan Pemerintah,
pemerintah daerah dan stakeholder dalam pembuatan regulasi, perencanaan,
implementasi maupun evaluasinya (Direktorat Pembinaan SMK, 2018).
Model penerapan teaching factory memiliki empat model panduan
berlandaskan panduan TEFA Direktorat Pembinaan SMK. Panduan tersebut
dimanfaatkan sebagai instrumen pemetaan SMK yang sudah menerapkan
TEFA, Berikut modelnya:
a. Model satu, Dual sistem yang bisa dilaksanakan dalam praktik kerja
lapangan, alur belajar yang berlandaskan enterprise based training.
b. Model dua, CBT Competency Based Training bisa juga disebut praktik
berbasis kompetensi adalah model yang memfokuskan pada penajaman