Page 9 - Model Pembelajaran Osborn
P. 9
sistem sosial pesantren dan sekolah. Model pendidikan ini
memiliki tujuan untuk menciptakan SDM yang agamawan
dan ilmuwan secara utuh yang nantinya dapat berperan
utuh dalam kemasyarakatan. Sekolah dan pesantren
memiliki keunggulan yang berbeda dan apabila keunggulan
tersebut dipadukan, akan tercipta suatu kekuatan
pendidikan yang kuat serta mampu menghasilkan generasi
yang unggul, handal, dan berkarakter (Fachrudin, 2021:93).
Menurut Jeremo S. Arcato (dalam Fachruddin, 2021),
mutu dalam konteks pendidikan meliputi input, proses, dan
output pendidikan. Menurut Edward (dalam Fachruddin,
2021), mutu adalah masalah pokok yang nantinya
menjamin perkembangan suatu sekolah untuk mencapai
status di tengah-tengah kerasnya persaingan dunia
pendidikan. Menurut Fachrudin (2021:104), “Faktor-faktor
yang mempengaruhi manajemen mutu sekolah berbasis
pesantren meliputi: sumber daya manusia yaitu: kiai,
kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi, sarana
prasarana sekolah, siswa, keuangan, kurikulum,
keorganisasian, lingkungan fisik, perkembangan ilmu
pengetahuan, peraturan, partisipasi, atau peran serta
masyarakat, dan kebijakan pendidikan.” Karena guru
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mutu
sekolah, maka penting bagi guru untuk meningkatkan
keprofesionalannya dalam mengajar. Salah satu cara yang
dapat guru lakukan dengan mengembangkan model
pembelajaran yang membuat siswa lebih termotivasi dan
berminat untuk terus belajar.
1.3 Model Pembelajaran Osborn
Model pembelajaran Osborn merupakan model
pembelajaran menggunakan teknik brainstorming.
Brainstroming sendiri mengacu pada proses menghasilkan
4