Page 11 - Model Pembelajaran Osborn
P. 11
puncak pemecahan masalah.” Menurut Dahlan (dalam
Nurafifah dkk, 2016:96), beberapa tahapan pembelajaran
untuk memulai brainstorming, antara lain:
a. Tahap orientasi, penyajian masalah oleh guru kepada
siswa.
b. Tahap analisa, siswa mengidentifikasi masalah.
c. Tahap hipotesis, guru mempersilahkan siswa dalam
berpendapat atas permasalahan yang diberikan.
d. Tahap pengeraman, siswa bekerja mandiri dalam
kelompok guna membangun kerangka berpikir.
e. Tahap sintesis, guru membuat diskusi kelas, dimana
siswa diminta memberi dan menulis pendapatnya dan
kemudian diajak berpikir bersama terkait mana
pendapat yang terbaik.
f. Tahap verifikasi, pemilihan keputusan oleh guru
terhadap gagasan siswa sebagai pemecahan masalah
terbaik.
Menurut Pratiwi dkk (2016:165), dalam
penerapannya, model pembelajaran Osborn menyediakan
lingkungan bebas dan terbuka yang membuat siswa lebih
aktif berpartisispasi dalam berpendapat, menyumbangkan
ide atau gagasan yang unik, dan hasil gagasan dari siswa itu
dihargai walaupun tidak masuk akal. Hal ini tentunya
meningkatkan kepercayaan diri peserta didik untuk
memberi pendapat dan mengembangkan pikirannya untuk
mencari solusi dari suatu permasalahan sehingga membuat
siswa terlatih dalam berpikir divergen dan konvergen.
Model pembelajaran Osborn ini dapat digunakan pada
pembelajaran Matematika karena model pembelajaran ini
dianggap dapat menjadi solusi untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
Soeviatulfitri & Kashardi (2020:35) menyatakan,
pembelajaran dengan model Osborn memberikan hasil
6