Page 12 - Model Pembelajaran Osborn
P. 12
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa lebih baik
dibandingkan model pembelajaran Problem Based Learning
dan konvensional. Menurut Nurafifah dkk (2016:101),
”Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa yang menggunakan model pembelajaran Osborn lebih
baik dari menggunakan pembelajaran konvensional”. Hal ini
juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi
dkk (2016:169) bahwa ada peningkatan berpikir kreatif
matematis siswa yang menggunakan pembelajaran Osborn
dan peningkatannya lebih baik daripada yang menggunakan
model pembelajaran konvensional. Dengan meningkatnya
kemampuan berpikir matematis ini, tentunya hasil belajar
Matematika siswa juga meningkat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alfian
dkk (2020:63), siswa yang tidak diajar dengan metode
brainstorming rata-rata hasil belajarnya 64,73 sebelum
perlakuan dan 58,82 setelah perlakuan. Sementara siswa
yang diajarkan dengan metode brainstorming, hasil
belajarnya diperoleh rata-rata sebesar 60,74 sebelum
perlakuan dan setelah perlakuan sebesar 81,73. Menurut
Hidayah & Firmansyah (2021:112), siswa yang
menggunakan model pembelajaran Osborn, keaktifan dan
hasil belajarnya lebih meningkat daripada siswa yang
diterapkan model pembelajaran konvensional.
Menurut Nurafifah dkk (2016:101), kelebihan dari
model ini adalah: siswa dapat mengkonstruk
pengetahuannya sendiri, bebas mengeluarkan pendapat,
serta dapat berdiskusi dan bekerjasama dengan teman
sekelas. Sedangkan kelemahannya, yaitu: membutuhkan
banyak waktu untuk diskusi dan menyajikan hasil sehingga
dibutuhkan manajemen waktu yang efektif dan efisien.
Dalam penerapannya, model pembelajaran Osborn ini bisa
7