Page 122 - Fikih MI KMA 183 - Kelas 5
P. 122

  Sembelihlah kambing pada tanggal 10  Zulhijjah atau setelahnya pada hari-hari

                           tasyrik (tanggal 11,12, dan 13 Zulhijjah).
                         Dilarang keras menyembelih kambing sebelum tanggal 10 Zulhijjah. Barangsiapa

                           yang menyembelih sebelum tgl tsb, maka sembelihannya tidak sah, harus diganti,
                           atau puasa 3 hari pada hari-hari tasyrik, dan 7 hari di Indonesia.

                         Bagi petugas pembeli dan penyembelih kambing yang biasanya dijabat oleh ketua

                           kloter atau pembimbing, maka kami nasihatkan agar takut kepada Allah jangan
                           sampai  menyembelih  hadyu/kambingnya  sebelum  tgl  10  Zulhijjah.Jika  kalian

                           lakukan  itu,  maka  kalian  telah  berdosa  karena  membuat  ibadah  orang  kurang
                           pahalanya.  Jika  pengurus  ambil  keuntungan  dari  kambing  yang  disembelih

                           sebelum tgl  10  Zulhijjah  tersebut, maka  ia telah  memakan  harta  orang  dengan

                           cara yang haram dan batil. Bertakwalah kepada Allah dan takut pada hari kalian
                           akan diadili di padang Mahsyar!

                         Menyembelih hewan korban bagi jama’ah haji tidaklah wajib, yang wajib hari itu
                           adalah menyembelih kambing yang memang wajib dilakukan oleh haji  tamattu’

                           atau qiron. Kambing ini disebut “hadyu”. Jangan sampai tertipu dengan sebagian
                           orang yang tidak takut kepada Allah yang mewajibkan potong hewan korban di
                                               UJI PUBLIK
                           waktu  itu,  padahal  tidak  wajib  karena  hanya  semata-mata  ingin  meraih

                           keuntungan yang banyak!
                    8. Tawaf Ifadhah

                         Setelah cukur dan memakai baju biasa, berangkatlah menuju Makkah untuk tawaf
                           ifadhah.

                         Lakukan tawaf sebagaimana waktu umrah sebanyak 7 putaran, lalu shalat sunnat
                           2 raka’at di belakang maqom Ibrahim. Kemudian mengarahlah ke kran-kran air

                           Zamzam untuk minum sebanyak-banyaknya


                    9. Sa’i

                         Berikutnya Sa’i anda menuju ke shofa dan lakukan amalan-amalan sebagaimana

                           telah dijelaskan pada “Tata Cara Umrah”, tadi di atas.
                         Usai  7  Putaran,  maka  anda  dianggap  telah  bertahallul  kedua,  namun  tanpa

                           bercukur lagi. Maka dengan ini anda dibolehkan melakukan jimak dengan istri.
                         Tawaf Ifadhah dan sa’i boleh dilakukan pada hari tasyrik atau sisa hari-hari haji

                           lainnya selama anda di sana. Tapi lebih cepat lebih bagus. Namun ingat, jangan
                           sampai jimak sebelum lakukan 2 hal ini.





               106                                               FIKIH MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS V
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127