Page 113 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 113

pemasaran dan sumber bahan baku di wilayah Asia dan Afrika. Jadi bisa
                dikatakan  secara  tidak  langsung  Revolusi  Industri  telah  mendorong
                munculnya kolonialisme dan imperialisme di seluruh dunia.

                        Contoh lain dari keterkaitan peristiwa global dengan peristiwa di
                suatu  wilayah  adalah  sejarah  Indonesia  periode  1945-1965  tidak  bisa
                dilepaskan  dari  konteks  global  yang  mewarnai  masa  itu.  Situasi  global
                perang  dingin  begitu  kuat  mempengaruhi  sejarah  kawasan  Asia
                termasuk  Asia  Tenggara.  Sehingga  sebuah  peristiwa  tidak  bisa  dilihat
                hanya dari sudut pandang atau persfektif yang sempit. Sebuah peristiwa
                bisa terjadi karena dipicu oleh faktor –faktor eksternal dan juga internal
                .  Sebagai  contoh  penyelenggaraan  Konferensi  Asia  Afrika  di  Bandung
                pada tahun 1955 dipicu oleh munculnya situasi politik internasional saat
                ini  yaitu  adanya  “Perang  Dingin”  antara  blok  barat  dan  blok  timur.
                Dorongan terbesar dari munculnya konferensi ini lahir dari kegelisahan
                atas krisis yang ditimbulkan Perang Dingin, seperti pecahnya perang di
                Indocina (Vietnam) dan Semenanjung Korea. Disisi lain, keinginan kuat
                Indonesia untuk mengimplementasikan politik luar negeri bebas aktifnya
                juga sangat berperan penting dalam terwujudnya pelaksanaan KAA ini.

                        Dari  masa  perang  dingin  yang  berlangsung  antara  1947-hingga
                1991. Ada satu hal yang sangat membanggakan bagi bangsa Indonesia,
                yaitu  Indonesia  bisa  dikatakan  sebagai  pelopor  dan  memiliki  peran
                penting dalam memunculkan suatu pilihan bagi negara-negara di dunia
                yang tidak ingin terseret dalam persaingan antara dua blok yang terjadi
                saat  ini,  yaitu  “  Non-Blok”  atau  Non  Alignment.  Prinsip  ini  lahir  dari
                pengalaman  sejarah  bangsa  Indonesia  ketika  sedang  berjuang  untuk
                mendapatkan  pengakuan  dunia  internasional  atas  kemerdekaan  yang
                diproklamirkan  pada  17  Agustus  1945.  (terkait  hal  ini  bisa  dibaca
                kembali  pidato  Hatta  di  depan  BP  KNIP  yang  berjudul  “Mendayung
                diantara dua karang”). Perjuangan yang begitu gigih dalam menentang
                kembalinya  kolonialisme  menjadikan  bangsa  Indonesia  memiliki
                pengalaman  sejarah  yang  luar  biasa  dalam  merespon  situasi  politik
                internasional yang terjadi saat itu.

                        KAA 1955, merupakan peristiwa monumental yang diingat oleh
                masyarakat Indonesia sebagai sebuah momen atau peristiwa yang




                                                                                   1
                                                                                   0
                                                                                   1
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118