Page 385 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 385

Permasalahan  pokok  yang  dihadapi  dalam  Repelita  V  adalah
                bagaimana  melakukan  pemantapan,  konsolidasi  dan  peningkatan
                pembangunan  di  setiap  bidang  kehidupan  bangsa  agar  bangsa
                Indonesia  siap  untuk  memasuki  awal  dari  tahap  tinggal  landas  dalam
                Repelita  VI.  Masalah  yang  paling mendesak pada  Repelita  V khusus di
                bidang  ekonomi  yaitu  penyediaan  lapangan  kerja  produktif  dalam
                jumlah  yang  cukup  dan  merata  bagi  angkatan  kerja  yang  terus
                meningkat.  Untuk  mencapai  sasaran  ini,  maka  selama  Repelita  V
                diusahakan  laju  pertumbuhan  ekonomi  yang  memadai  dan  sekaligus
                disertai  dengan  pemerataan yang makin meluar,  stabilitas yang makin
                mantap, pola penyerapan tenaga kerja yang makin serasi antar sektor,
                antara  kegiatan  dan  antar  daerah,  serta  perubahan  struktur  ekonomi
                yang makin seimbang.

                      Seperti  digariskan  oleh  GBHN,  dalam  Repelita  V  pelaksanaan
                kebijaksanaan  pembangunan  akan  tetap  bertumpukan  pada  Trilogi
                Pembangunan. Kerangka kebijaksanaan pembangunan seperti diuraikan
                di  atas  merupakan  upaya  untuk  memadukan  pertumbuhan    ekonomi
                dan transformasi struktur ekonomi dengan pe-merataan pembangunan
                khususnya melalui penciptaan lapangan kerja produktif yang makin luas
                dan merata, dengan pengembangan sumber daya manusia sebagai satu
                wahana sentralnya. Pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan tersebut
                akan  didukung  oleh  program-program  yang  secara    langsung
                menunjang tercapai-nya pemerataan pembangunan di berbagai bidang
                seperti  penyediaan  pangan,  sandang,  perumahan,  pendidikan,
                kesehatan,  dan  kesempatan  berusaha.  Dalam  hubungan  ini  program-
                program  pemerataan  yang  telah  dilaksanakan  dalam  Repelita  IV  akan
                dilanjutkan  dan  disempurnakan  pelaksanaannya.  Sementara  itu  dalam
                kaitan dengan aspek stabilitas, kebijaksanaan fiskal, moneter dan neraca
                pembayaran  yang  dalam  Repelita  IV  telah  berhasil  memelihara  dan
                mengamankan  stabilitas  ekonomi  yang  mantap  dan  dinamis,  akan
                                                           9
                dilanjutkan pelaksanaannya dalam Repelita V .
                      Repelita VI merupakan awal Pembangunan Jangka Panjang (PJP)
                25  tahun  kedua  yang  merupakan  proses  kelanjutan,  peningkatan,
                perluasan dan pembaharuan dari PJP 25 Tahun pertama dan bertujuan
                untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir
                batin  sebagai  lamdasan  bagi  tahap  pembangunan  berikutnya  menuju
                masyarakat  adil  dan  makmur  dalam  Negara  Kesatuan  Republik
                Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Titik berat PJP



                                                                                 373
   380   381   382   383   384   385   386   387   388   389   390