Page 461 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 461
cepat, hasilnya lebih baik, dan dalam jumlah yang lebih banyak. Jadi di
sini tersimpul makna: ―memudahkan mencapai tujuan‖. Alhasil,
penerapan teknologi selalu dilandasi oleh etos efektif dan efisien.
Pengertian sederhana ini bisa kita perdalam dengan merujuk
pada pendapat para ahli. Menurut Webster‘s New World
17
Encyclopedia, teknologi adalah penerapan segi-segi praktis dari ilmu
pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi teknologi memiliki dua
unsur utama: (1) aspek teoritis, prinsip, dan kaidah-kaidah sains; dan (2)
bentuk konkritnya, bisa berbentuk mesin, dan bisa pula berbentuk
perkakas. Namun bagi kebanyakan orang, teknologi selalu diasosiakan
dengan mesin-mesin. Pendapat ini tidak salah, hanya kurang tepat.
Mesin hanyalah wujud konkrit teknologi, dan bukan teknologi itu
sendiri. Jadi pengertian teknologi itu sendiri lebih abstrak.
Teknologi adalah sejenis ilmu. Yaitu, bagaimana membuat cara-
cara atau teknik-teknik yang berdasarkan prinsip sains dan
menerapkannya untuk efisiensi kebutuhan dan kerja manusia. Dalam
kaitan ini, Soekanto membedakan antara pengertian teknik dan
teknologi. Teknik adalah ―perangkat tindakan-tindakan untuk mencapai
tujuan‖. Sementara teknologi mengandung tiga pengertian. (1)
penerapan (aspek-aspek praktis—pen) ilmu pengetahuan, (2) pola
praktik semua sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, dan
(3) semua cara untuk mencapai tujuan....‖. 18
Jadi ―bahan mentah‖ teknologi adalah kaidah-kaidah dan
prinsip-prinsip ilmu pengetahuan. Tanpa pengetahuan atau teori-teori
sains tersebut, tidak mungkin tercipta suatu mesin yang dapat membuat
hidup manusia menjadi lebih mudah. Begitu pula tanpa ditindaklanjuti
dengan penciptaan mesin, kegunaan praktis teori-teori sains tersebut
tidak banyak bermanfaat. Teori-teori tersebut hanya disimpan dalam
buku-buku dan hanya dikonsumsi oleh para ilmuwan. Untuk ilustrasi
tadi, kita sajikan contoh bagaimana Thomas Alva Edison menemukan
bola lampu pijar.
Edison menemukan bola lampu pijar yang sangat spektakuler itu
didasarkan pada teori listrik yang telah dikembangkan oleh Micheal
Faraday, seorang ilmuwan besar Inggris yang hidup beberapa generasi
sebelumnya. Dalam teori listrik Faraday itu, diungkapkan bahwa energi
listrik dapat berubah menjadi semacam lampu. Pengetahuan teoritis
perubahan energi listrik menjadi semacam lampu ini dipahami secara
449