Page 468 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 468

Pengayaan Materi Sejarah


                        Sebenarnya  pada 20 tahun  pertama Orde Baru (1965-1980-an)
                industrialisasi  tidak  dimaksudkan  untuk  alih  teknologi.  Ia  lebih
                merupakan bagian dan upaya untuk memperbaiki ekonomi. Belakangan
                setelah munculnya teknokrat-teknolog,  proses alih teknologi dilakukan
                secara sadar, dan terencana secara sisternatis. Mulanya para teknokrat-
                teknolog  itu  bermarkaskan  di  Pertamina.  Tokoh  utamanya  ialah  BJ.
                Habibie  (lihat  kembali  bagian  D.2  dan  D.3).  Melalui  kedekatannya
                dengan  Presiden  Soeharto,  maka  beberapa  rencana  para  teknolog-
                teknokat ini diangkat menjadi kebijakan strategis nasional.


                            ―Usaha    kita    untuk    menguasai    dan    mengembangkan
                            teknologi  merupakan  bagian  yang  tak  terpisahkan  dan
                            perjuangan  kita  membentuk  hidup  esok  yang  lebih  baik,
                            bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan membentuk
                            diri kita sebagai bangsa‖. 21


                        Kendati  secara  retoris  untuk  kepentingan  bangsa,  namun  pada
                praktiknya  masih  terjadi  perdebatan:  siapakah  yang  dapat  merasakan
                alih teknologi tersebut. Terdapat dua golongan yang berbeda pendapat.
                Satu  kelompok  berpendapat,  bahwa  alih  teknologi  harus  ditujukan
                untuk  meningkatkan  kesejahteraan  rakyat  secara  keseluruhan.  Namun
                kelompok kedua berpendapat sebaliknya. Bahwa alih teknologi terlebih
                dahulu  harus  ditujukan  dalam  rangka  pertumbuhan  ekonomi  terlebih
                dahulu.  Baru  setelah  terjadi  pertumbuhan  ekonomi  dilakukan
                pemerataan,  atau  istilahnya  pembagian  kue  (trickle  down  effect).
                Pendapat kelompok kedua didasari oleh argumen bahwa jika tidak ada
                pertumbuhan  ekonomi,  apa  yang  harus  dibagikan.  Atau  dalam  bahasa
                yang lebih analogis, buat kue terlebih dahulu baru bisa dibagikan. Kalau
                tidak ada kuenya, apa yang harus  dibagikan.


                         ‗...,  kebangsaan  jauh  lebih  luas  dari  dipenuhinya  persyaratan
                         formal  kemerdekaan  politik.  Di  dalam  arti  ini,  kebangsaan
                         ditandai  oleh  kemampuan  berdiri  sendiri  secara  ekonomis,....
                         Di  bidang  ekonomi,  kebangsaan  berarti  kemampuan
                         menghasilkan  barang  dan  jasa  yang  diperlukan  sendiri  serta
                         barang-barang dan jasa yang dibutuhkan di pasar dunia  untuk



                456
   463   464   465   466   467   468   469   470   471   472   473