Page 77 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 77

bukan suatu organisasi, maka keanggotaan suatu negara dalam gerakan
                Non-Blok tidak sedikitpun mengurangi kebebasan-nya.

                        Prinsip-prinsip  dasar  Gerakan  Non-Blok  tidak  melarang  suatu
                negara anggota gerakan Non-Blok untuk bersahabat dengan salah satu
                atau  beberapa  negara  besar  demi  kepentingan  nasionalnya,  karena
                urusan  bilateral  suatu  negara  adalah  urusan  dalam  negerinya  masing-
                masing.  Namun  dekatnya  hubungan  suatu  negara  Non-Blok  dengan
                salah  satu  negara  besar  tidak  boleh  dibawa-bawa  dan  mempengaruhi
                gerakan Non-Blok itu sendiri, apalagi mengubah  haluannya. 18

                        Secara  garis  besar,  prinsip-prinsip  yang  dijadikan  dasar
                pegangan  Gerakan  Non-Blok  adalah;  pertama  ,ko-eksistensi  damai
                antara  semua  negara  di  dunia  sehingga  tidak  terjadi  pertarungan  dan
                peperangan  yang  akan  merugikan  semua  pihak.  Kedua,  menghormati
                kemerdekaan  dan  kedaulatan  setiap  negara.  Ketiga,  semua  bangsa
                mempunyai  hak  menentukan  arah  perkembangannya  sendiri  dalam
                setiap  bidang,  dan  hak  ini  harus  dihormati  oleh  bangsa-bangsa  lain.
                Keempat,  mengusahakan  peniadaan  semua  sarana  dan  kemungkinan
                yang  bisa  mengancam  perdamaian  dunia,  itulah  sebabnya  harus
                diadakan perlucutan senjata , khususnya persenjataan nuklir. 19

                        Prinsip-prinsip  itu  bisa  juga  disarikan  dari  pidato-pidato  yang
                dikemukakan  dalam  KTT  Beograd,  maupun  dari  deklarasi  yang
                dihasilkannya.  Dalam  pidato-pidato  para  pemimpin  GNB  pada
                pembukaan  KTT  tedapat  adanya  penekanan  yang  berbeda  dalam
                mengedepankan prinsip-prinsip tersebut .
                        Presiden Soekarno misalnya lebih menekankan prinsip kedua dan
                ketiga.Ia  mengatakan,  bahwa  akar  ketegangan  dunia  internasional
                adalah  imperialisme  dan  kolonialisme.  Sejarah  membuktikan,  bahwa
                system-sistem  social  yang  berbeda  bisa  berkoeksistensi  antara
                kemerdekaan  di  satu  pihak  dengan  imperialism  dan  kolonialisme  di
                pihak  lain  .  Ketegangan  di  Jerman  menurut  Soekarno,  akan  dapat
                dikurangi  dengan  mengakui  adanya  dua  negara  Jerman,  dan  menarik
                mundur semua campur tangan asing, dan membiarkan bangsa Jerman
                                                       20
                menentukan masa depan mereka sendiri .
                        Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru lebih menyoroti hal-hal
                yang berkaitan  dengan  prinsip pertama. Ia menekankan  bahwa situasi
                internasional yang sedang mereka hadapi adalah yang paling berbahaya
                sejak berakhirnya PD II. Menurutnya masalah perang dan damai harus



                                                                                   6
                                                                                   5
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82