Page 79 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 79
Sebenarnya prinsip-prinsip itu juga sudah dituangkan dalam
pembukaan UUD 45, dan tokoh-tokoh kita seperti Bung Hatta misalnya
juga sering mengemukakannya dalam berbagai tulisan maupun pidato.
Jadi bagi Indonesia, prinsip-prinsip Gerakan Non-Blok tidaklah
merupakan sesuatu yang baru. Dan prinsip-prinsip itu pula yang
sebenarnya disuarakan dalam Konferensi asia Afrika di Bandung tahun
1955.
GNB menempati posisi khusus dalam politik luar negeri Indonesia
karena Indonesia sejak awal memiliki peran sentral dalam pendirian GNB.
KAA tahun 1955 yang diselenggararakan di Bandung dan menghasilkan
Dasa Sila Bandung yang menjadi prinsip-prinsip utama GNB, merupakan
bukti peran dan kontribusi penting Indonesia dalam mengawali pendirian
GNB. Secara khusus, Presiden Soekarno juga diakui sebagai tokoh
penggagas dan pendiri GNB. Indonesia menilai penting GNB tidak
sekedar dari peran yang selama ini dikontribusikan, tetapi terlebih-lebih
mengingat prinsip dan tujuan GNB merupakan refleksi dari perjuangan
dan tujuan kebangsaan Indonesia sebagaimana tertuang dalam UUD
1945.
Tujuan GNB mencakup dua hal, yaitu tujuan ke dalam dan ke
luar.Tujuan kedalam yaitu mengusahakan kemajuan dan pengembangan
ekonomi, sosial, dan politik yang jauh tertinggal dari negara maju. Tujuan
ke luar, yaitu berusaha meredakan ketegangan antara blok Barat dan blok
Timur menuju perdamaian dan keamanan dunia. Untuk mewujudkan
tujuan tersebut, negera-negara Non Blok menyelenggarakan Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT). Pokok pembicaraan utama adalah membahas
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan tujuan Non Blok dan ikut
mencari solusi terbaik terhadap peristiwa-peristiwa internasional yang
membahayakan perdamaian dan keamanan dunia.
Dalam perkembangannya GNB tidak hanya memfokuskan
perhatiannya pada masalah -masalah kolonialisme dan ketegangan
dunia , namun mulai juga membahas masalah-masalah ekonomi dan
pembangunan negara negara Asia Afrika.kerjasama-kerjasama di bidang
ekonomi. Hal ini terlihat pada KTT ke-II di Kairo Mesir 1964, GNB mulai
membahas kemungkinan –kemungkinan kerjasama diantara mereka
khususnya pada bidang pembangunan, perdagangan dan kerjasama
teknik internasional. Arah dan perhatian terhadap masalah
pembangunan kerjasama ekonomi ini dilanjutkan pada KTT Non-Blok ke
6
7